Waspada Air Hujan Microplastik, Kemenkes: Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar Ruangan

oleh -
Waspada Air Hujan Microplastik, Kemenkes Gunakan Masker Saat Beraktivitas di Luar Ruangan
Ilustrasi

JAKARTA, sorotindonesia.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai dampak kesehatan akibat keberadaan mikroplastik dalam air hujan yang kini mulai terdeteksi di wilayah DKI Jakarta. Fenomena ini mencuat setelah hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan adanya partikel plastik berukuran sangat kecil yang ikut terbawa turun bersama air hujan.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menjelaskan bahwa temuan tersebut bukan berarti air hujan menjadi langsung berbahaya, namun tetap perlu diwaspadai karena menunjukkan penyebaran partikel plastik yang semakin meluas.

“Fenomena ini perlu diwaspadai, bukan ditakuti. Ini sinyal bahwa partikel plastik sudah tersebar sangat luas di sekitar kita,” ujar Aji.

Salah satu langkah untuk mencegahnya, Aji mengimbau masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, menjaga kebersihan rumah, serta tidak membakar sampah plastik.

Baca Juga:  Kabar Baik! Mulai 1 Juni Klinik Utama PMI Kota Semarang Buka Sampai Malam

“Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama saat udara kering atau setelah hujan. Ini bukan karena air hujannya, tapi untuk mengurangi paparan debu dan polusi yang mungkin mengandung mikroplastik,” tambahnya.

Ia juga menyarankan kepada masyarakat untuk membawa botol minum isi ulang, menggunakan tas belanja non-plastik, serta ikut memilah sampah.

Apa Saja Ancaman Mikroplastik bagi Kesehatan Manusia?

Menurut data Plastic Smart Cities WWF Indonesia, mikroplastik adalah partikel plastik berukuran kurang dari 5 milimeter yang kini telah mencemari udara, tanah, hingga air minum. Partikel ini dapat berasal dari degradasi plastik besar (seperti botol dan kantong plastik) maupun bahan mikroplastik primer seperti microbeads pada kosmetik.

Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui udara yang dihirup, air minum, maupun makanan laut seperti ikan dan kerang. Sekali masuk, partikel tersebut dapat menyebabkan peradangan, gangguan hormon, dan potensi kanker.

Baca Juga:  Banyak Manfaat Olahraga, Insomnia atau Sulit Tidur Apakah Bisa?

Dampak lain yang telah diidentifikasi meliputi:

  • Gangguan sistem pernapasan: partikel mikroplastik yang terhirup bisa memicu iritasi paru, asma, dan peradangan kronis.

  • Gangguan sistem endokrin: bahan kimia tambahan seperti BPA dan phthalates dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh.

  • Masalah imun dan metabolisme: paparan terus-menerus dapat memicu reaksi imun berlebihan dan meningkatkan risiko penyakit autoimun.

  • Efek neurotoksik: beberapa senyawa plastik dapat memengaruhi sistem saraf dan fungsi kognitif, terutama pada anak-anak.

Comments

comments