Duet Mardiono Taj Yasin Akhiri Konflik Muktamar PPP, Gus Rommy: Jalan Tengah Tanpa Pecat-memecat

oleh -
oleh
Kolase foto Muhammad Romahurmuziy. Foto: sorotindonesia.com
Kolase foto Muhammad Romahurmuziy. Foto: sorotindonesia.com

JAKARTA, sorotindonesia.com – Konflik Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berakhir dengan penetapan duet Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum dan Taj Yasin Maimoen sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP. Sementara Agus Suparmanto sebagai diposisikan sebagai Wakil Ketua Umum Partai Ka’bah.

Ketua tim pendukung Agus Suparmanto, Muhammad Romahurmuziy mengatakan keputusan yang diambil atas fasilitasi dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) sebagai jalan keluar tanpa harus ada aksi pecat-memecat.

Ishlah Agus Suparmanto dan Mardiono sore kemarin (6/10/2025) didasarkan atas kompromi dan kesepakatan,” kata Gus Romm, sapaan akrab Muhammad Romahurmuziy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/10/2025).

Rommy menyebut kompromi politik antara kedua kandidat Ketum dalam Muktamar X PPP tidak bisa dibenarkan 100% menurut AD/ART. Namun demikian, kata dia, kompromi dan kesepakatan para pihak terletak di atas peraturan, “Karena pada dasarnya, peraturan dibuat sebagai titik pijak. Jika para pihak sudah berpijak di titik yang sama, maka kesepakatan yang dibuat menjadi kebenaran faktual. Apalagi tujuannya mulia, agar perdamaian segera tercapai dan tidak ada pecat memecat anggota DPRD dan DPW/DPC PPP seluruh Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga:  Pengurus Baru, BKOW Jateng Pindah Kantor Baru

Rommy juga mengapresiasi Menkumham atas fasilitasi dalam upaya turut serta mencari jalan keluar atas kemelut yang terjadi di PPP, dalam waktu yang relatif singkat, “Mungkin masih ada yang tak puas, karena keputusan damai memang takkan memuaskan seluruh pihak. Tapi mohon jangan lagi ada gugat-menggugat secara hukum agar PPP kembali kondusif,” pintanya.

Selaku Ketua Majelis Pertimbangan PPP 2020-2025, dirinya mengajak seluruh fungsionaris dan kader PPP di seluruh Indonesia untuk menyambut baik dan bersyukur atas kesepakatan ishlah ini.

“Mari bersatu kembali, fokus konsolidasi partai, dan merengkuh kembali simpati publik. Atas nama keluarga besar PPP, saya juga memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, atas kegaduhan selama sepekan terakhir yang tersiar di media akibat Muktamar X PPP,” ajaknya.

Baca Juga:  Gus Aang; Ulama Berjuang Demi Negara, PPP Amanah Ulama

“Sekaligus kami memohon kritik, saran, dan doa untuk perbaikan kami agar bisa kembali mendapatkan kepercayaan publik pada Pemilu 2029 untuk kembali ke Senayan,” sambungnya.

Sebelumnya, kubu Agus Suparmanto melalui Muhammad Romahurmuziy membantah klaim kemenangan Mardiono yang diberitakan sejumlah media saat proses persidangan belum selesai.

Tak berhenti sampai disitu, PPP kubu Mardiono secara mengejutkan malah mendapat Surat Keputusan (SK) kepengurusan dari Menkumham RI, padahal berita terbaru Muktamar X PPP mengamanatkan kepemimpinan selanjutnya kepada Agus Suparmanto.

Rommy selaku ketua tim pendukung Agus Suparmanto pun menyatakan menolak terbitnya SK Menkumham untuk Mardiono yang dinilai cacat lantaran tidak ada bukti dari mahkamah partai. Kini, dualisme kepengurusan berakhir dengan duet Mardiono dan Taj Yasin. (*)

Comments

comments