Resesi Ekonomi, Penyebab, Dampak Dan Solusinya

oleh -
resesi ekonomi
corporatecomplianceinsights.com

Pengertian resesi ekonomi adalah kondisi pertumbuhan ekonomi suatu negara yang mengalami kemerosotan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan bahkan satu tahun lebih.

Tolak ukur dari resesi ekonomi bisa terlihat dari menurunnya tingkat Produk Domistik Bruto (PDB), menurunnya pendapatan riil, berkurangnya lapangan pekerjaan dan merosotnya penjualan ritel serta sektor industri manufaktur terpuruk.

Kondisi resesi bisa saja dialami semua negara, termasuk negara yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti Amerika sekalipun.

Menurut investopedia Amerika dalam sejarah telah mengalami resesi ekonomi 33 kali resesi mulai dari tahun 1854. Sementara itu sejak tahun 1980 juga merasakan 4 (empat) kali resesi, begitu juga saat terjadi krisis finansial global tahun 2008.

Termasuk Negara Indonesia tidak luput dari anjlognya ekonomi. Indonesia pernah mengalami resesi yang cukup parah pada tahun 1998.

Penyebab Resesi Ekonomi Suatu Negara

Secara umum resesi disebabkan oleh beberapa hal yang menghambat pertumbuhan ekonomi. Sehingga menimbulkan penurunan ekonomi yang tajam. Berikut ini beberapa penyebab terjadinya resesi perekonomian:

  1. Gangguan Aktifitas Ekonomi

Faktor-faktor yang mengganggu berjalannya aktifitas tumbuhnya ekonomi. Peristiwa ini biasanya  tidak dapat diduga dan mendadak yang berdampak luas. Contohnya bencana alam, gangguan keamanan dari serangan teroris.

Baca Juga:  Antisipasi Resesi 2023, Jaringan Aliansi Nasional Gelar Diskusi Ketahanan Pangan Dan Energi

Begitu pula adanya pandemi COVID-19 yang dialami hampir seluruh negara. Wabah ini mengakibatkan beberapa negara mengalami resesi.

  1. Kepercayaan Konsumen Menurun

Penyebab lainnya dikarenakan kekhawatiran konsumen akan kondisi ekonomi. Sehingga konsumen lebih memilih menahan pengeluarannya. Hal ini berdampak pada PDB, maka perekonomian menurun drastis.

  1. Suku Bunga Tinggi

Ketika tingkat suku bunga tinggi akan berakibat mahalnya harga sebuah produk. Produk yang mahal akan menurunkan daya beli dan biaya produksi yang tinggi.

  1. Terjadi Deflasi

Ketika terjadi deflasi justru harga-harga produk menurun karena berkurannya permintaan. Permintaan akan suatu produk yang menurun dan harga yang murah akan mengurangi keuntungan perusahaan.

Dampak Resesi Ekonomi

Penurunan perekonomian negara memiliki dampak buruk yang berakibat resesi ekonomi. Masyarakat akan mulai merasakan dampaknya, seperti kehilangan pekerjaan dan penghasilan.

Beberapa dampak yang akan dirasakan saat resesi ekonomi, diantaranya massifnya pemutusan hubungan kerja. Melemahnya perekonomian akan berdampat pada perusahan. Imbasnya terjadilah pemutusan hubungan kerja secara besar-besaran. Sehingga banyak para pekerja yang kehilangan pekerjaannya, sekaligus sumber pendapatan.

Baca Juga:  Wagub Jateng Taj Yasin Petakan Penanganan Pendidikan Anak Yatim Piatu Akibat Covid-19

Hal tersebut juga akan mengakibatkan lesunya sektor perbankan. Terutama pada bidang permodalan akan mengalami kredit macet.

Banyaknya pengangguran merupakan permasalahan serius, berimbas meningkatnya tingkat kemiskinan. Tentunya daya beli masyarakat pun akan menurun. Namun tentunya dampak dari resesi ekonomi setiap masyarakat akan berbeda-beda.

Solusi Menghadapi Resesi 

Menghadapi masa sulit kondisi resesi memerlukan antisipasi dan persiapan. Masyarakat harus menerapkan gaya hidup hemat untuk bisa bertahan dalam menjalani masa tersebut.

Berhemat tidak melakukan pengeluran yang tidak penting, akan membantu daya tahan keuangan lebih terjaga.

Mencari pekerjaan dan sumber pendapatan lain yang dapat dilakukan. Mencoba mengembangkan usaha kecil menengah yang telah terbukti mampu bertahan.

Sedangkan dari pihak pemerintah juga perlu mengambil tindakan untuk membantu menekan masalah ini. Tujuannya untuk mengurangi masalah ekonomi yang semakin memburuk.

Misalnya memberikan dana bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu. Memberikan konpensasi bagi para pekerja yang terkena PHK. Mengucurkan dana pinjaman untuk para pelaku usaha kecil menengah agar mampu mempertahankan usahanya.

Comments

comments