Semarang, [ Sorot Indonesia ] – Seorang perempuan dituntut untuk memiliki kreativitas tersendiri. Terlebih lagi bagi seorang ibu, peran pentingnya dalam menjaga rumah tangga dan generasi penerus keluarga agar memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Proses pendidikan anak ini tidak lepas dari pengaruh kuat seorang perempuan. Ketua Pos PAUD Kecamatan Tembalang, Sri Indarwati menyiratkan hal tersebut saat memaparkan materi Pendidikan Karakter untuk Usia Dini yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Tandang, Jalan Raya Kedung Mundu 120 B, Kecamatan Tembalang, Semarang (22/02/2018).
Dikatakan bahwa pendidikan karakter menekankan pada nilai etis atau etika. Bukan sekedar nilai yang tercantum pada angka prestasi belajar secara akademik. Ia mengungkapkan bahwa pendidikan karakter membutuhkan contoh, keteladanan, dan pembiasaan. Hal itu identik dan idealnya didapat dari sosok seorang ibu sebagai figur pendidik.
Siti Asrifah pada kesempatan itu menegaskan hal yang sama, Ia memaparkan bahwa peran orangtua dan guru dalam pendidikan satu sama lain saling berhubungan. Menurutnya, mensukseskan pendidikan dan membentuk karakter anak dapat diukur dari ketakwaan kepada Sang Pencipta, berkepribadian matang, berilmu yang mutakhir dan berprestasi, mempunyai rasa kebangsaan, dan berwawasan global sebagaimana dirumuskan dalam UU Sisdiknas. Arifah juga menandaskan pentingnya peran orangtua dalam mensukseskan pendidikan dengan turut mensukseskan program sekolah, di antaranya program intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan co-kurikuler.
Kegiatan pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan oleh Kelurahan Tandang ini dirasakan perlu oleh masyarakat. Lidya Susilowati (43) ibu rumah tangga yang mengikuti pelatihan tersebut merasakan manfaat dari pelatihan tersebut. Menurutnya,,ada banyak hal yang kurang diperhatikan dan disadari oleh ibu rumah tangga dalam menjaga dan mendidik anak. Dengan mengikuti pelatihan tersebut, dia bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang pendidikan. Dia juga berharap bisa memperbaiki hal-hal yang selama ini dirasa kurang mendukung program pendidikan. (AR Hidayat_SoroIndo)
