BANDUNG – Museum Rekor Indonesia (MURI) akhirnya mencatat dan mengukuhkan gelaran lomba burung kicau mania dalam rangka HUT ke-23 Kodiklat TNI AD dengan peserta terbanyak sebagai Rekor Dunia.
Rekor ini dicapai setelah pada gelaran yang dilaksanakan pada hari Minggu 17 Desember kemarin, tercatat sebanyak 7.491peserta/gantangan yang berpartisipasi. Jumlah ini melebihi target yang dicanangkan sebelumnya, yakni 6.000 gantangan di satu kali event lomba burung kicau tersebut.
“Pengukuhan Dunia adalah bagian dari hak Rekor Muri dengan berbagai pertimbangan disertai keterangan tambahan serta pengamatan dan pengalaman dari Ketua dan pengurus tim juri kicau mania Rajawali Indonesia, secara spesifik untuk kontes kicau mania yang diselenggarakan di tingkat Asean, Asia bahkan Eropa pernah ada namun jumlahnya amat sangat sedikit, oleh karenanya Muri menggunakan haknya mengukuhkan rekor pada hari ini sebagai Rekor Lomba Burung Berkicau dengan 7.491 Gantangan Terbanyak di Dunia,” terang perwakilan MURI, Awan Rahargo, saat memberikan keterangannya kepada sorotindonesia.com, Minggu (17/12/2017) malam.
Dankodiklat TNI AD Letjen TNI Agus Kriswanto menyampaikan pada pagi sebelumnya, “Kita ingin bersama-sama dengan masyarakat khususnya komunitas pecinta burung untuk bisa bersama dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun Kodiklat yang ke-23 ini.”
Dijelaskan oleh Dankodiklat, bahwa dipilihnya lomba burung berkicau sebagai gelaran dalam rangka HUT ke-23 Kodiklat TNI AD dikarenakan antusiasme komunitas pecinta burung ini sangat luar biasa, TNI AD dengan Komunitas Pecinta Burung memiliki kesamaan yaitu keindahan saling menghargai dan mensyukuri apa yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa termasuk makhluk-makhluk yang harus disayangi dan dilestarikan.
Dikesempatan itu, MURI juga memberikan apresiasinya terhadap gelaran lomba burung kicau tersebut, “Di satu sisi, ini juga suatu bentuk sinergitas antara TNI AD beserta komunitas burung kicau mania untuk saling bersilaturahmi dan wujud rasa kekeluargaan TNI AD dan masyarakat. Dan ini tentu saja MURI apresiasi sebagai rekor, karena ini telah memenuhi kriteria MURI,” tutup Awan Rahargo. [St]
