TASIKMALAYA, sorotindonesia.com — Wakil Bupati Tasikmalaya H. Cecep Nurul Yakin menghadiri syukuran laut yang dilaksanakan oleh Rukun Nelayan Nusamanuk Desa Cimanuk, Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (1/11/2023).
Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Sekretaris Dinas Pendidikan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Ketua HNSI, Sekmat Cikalong, tamu undangan dan warga serta para nelayan.
Mengawali sambutannya Kepala Desa Cimanuk Anzhar Haerudin menyampaikan permintaan maaf kepada para tamu yang hadir atas kekurangan dalam penerimaanya.
Dikatakan Anzhar, yang menjadi jeritan masyarakat Desa Cimanuk khususnya para Nelayan. Sudah sejak tahun 2016 para nelayan di Desa Cimanuk ini terdampar.
“Masyarakat dan Pemerintah Desa Cimanuk kehilangan puluhan juta rupiah Pendapatan Asli Desa (PAD) dari retribusi dan kontribusi dari pendaratan ikan nelayan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten untuk mendengar jeritan hati masyarakat Desa Cimanuk khususnya umumnya warga Kecamatan Cikalong yang kehilangan mata pencaharian.
“Kami menjerit bukan hanya sekedar lisan tetapi kehilangan mata pencaharian, para nelayan asal Desa Cimanuk khususnya umumnya Cikalong terdampar di mana-mana,” tandasnya.
Sementara itu Wakil Bupati Tasikmalaya H. Cecep Nurul Yakin mengatakan, kegiatan syukuran laut ini adalah momentum repleksi kita, agar kita bisa menjaga laut tetap bersih dan kolaborasi tetap kompak.
Menurutnya, investasi pemerintah terhadap bidang kelautan ini cukup besar, jadi masyarakat penerima manfaatnya juga harus semakin luas.
“Salah satunya misalkan bantuan perahu kepada nelayan, tentu harus berimplikasi manfaat ekonomi terhadap masyarakat yang ada di darat,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, revitalisasi dermaga di Desa Cimanuk ini pernah diusulkan pada tahun 2011 dan sampai saat ini belum ada lagi revitalisasi.
Dikatakan CNY, sapaan Cecep Nurul Yakin, kami dari Pemerintah Kabupaten tentunya akan berusaha dan berikhtiar kepada Pemerintah Provinsi untuk mendorongnya dan apabila tidak kuat oleh anggaran Provinsi kami harap APBN bisa turun di sini.
Ia juga berpesan, bahwa pariwisata tidak hanya alamnya yang indah tetapi masyarakatnya juga harus siap menerima tamu,” Intinya kalau ada tamu jangan diganggu, pakai etika penerimaan tamu dan kita harus ramah terhadap tamu yang berkunjung kesini,” pungkasnya.***