SUMEDANG, sorotindonesia.com,- Dedikasi, mungkin ada yang menyangka jika dalam menyambut hari raya kemenangan Idul Fitri 1440 H, jajaran Satgas Citarum Kodam III/Siliwangi akan larut dalam suasana malam takbiran bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat dan handai taulan di kampung halaman, tetapi kenyataannya ternyata tidak demikian.
Selepas Isya, tampak jajaran Satgas Citarum Sektor 21 Subsektor 15/Sumedang langsung kembali bersiap untuk melaksanakan tugas patroli sungai, setelah sedari pagi bergiat membersihkan sungai dan melakukan komsos kebersihan di lingkungan warga.
Sasaran patroli adalah anak Sungai Cikijing yang menjadi lokasi saluran pembuangan hasil olahan limbah dari sejumlah pabrik besar di sekitar Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.
“Kami tidak mau kecolongan, meski pabrik sedang libur produksi, namun kami akan tetap bersikap waspada, jangan sampai ada industri yang nakal membuang limbah kotornya ke aliran sungai yang tentu akibatnya bisa berbahaya bagi lingkungan dan mengganggu kenyamanan masyarakat,” terang Dansubsektor 21-15/Sumedang Serka Eri Krisyana saat ditemui oleh sorotindonesia.com disela kegiatannya tersebut, Selasa (4/6/2019).
Dikatakan oleh Eri Krisyana, kegiatan patroli malam ini waktunya tentatif, tidak ada jadwal jam yang tetap.
Menariknya, wartawan berkesempatan turut dalam kegiatan tersebut, pertama yang dituju adalah pengecekan saluran parit yang berbatasan antara bangunan benteng PT Kwalram dan pemukiman warga.
Berbekal alat penerangan dari perangkat telepon seluler, anggota satgas menyusuri parit sambil mengecek kondisi aliran air, kemudian melewati pemakaman umum dan tegalan sawah yang ditumbuhi semak-semak untuk bisa sampai di saluran lubang pembuangan hasil olahan limbah dari PT Kwalram. Saat dicek, ternyata tidak ada aliran air yang keluar dari lubang pembuangan.
Kegiatan berlanjut berjalan kaki sekira puluhan meter untuk melakukan pengecekan ke lubang pembuangan limbah milik PT Karina Nabati.
Seperti halnya PT Kwalram, lubang pembuangan limbah milik PT Karina Nabati pun sedang tidak mengeluarkan air hasil olahan limbahnya. Hanya saja ada air rembesan yang keluar dari balik benteng pabrik yang menuju ke parit.
Anggota satgas segera melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel air yang keluar dari rembesan tersebut dengan memasukannya kedalam botol plastik bekas air minum dalam kemasan.
Air yang diambil sampelnya tersebut kondisinya tidak berbau, tidak hangat dan warnanya jernih.
Setelah sejenak mengamati situasi disekitarnya, kemudian jajaran Satgas disaksikan oleh wartawan dan seorang warga, kembali ke tempat pertemuan semula.
Dimintai keterangannya oleh wartawan seusai pengecekan, Serka Eri Krisyana menjelaskan, “Saat ini kita sudah melakukan patroli rutin pengecekan ke saluran pembuangan olahan limbah pabrik di wilayah Subsektor Sumedang, untuk memastikan tidak ada pabrik di wilayah tugas kami yang kucing-kucingan membuang limbah ke aliran sungai,” ujarnya.
“Alhamdulillah, dari lubang saluran pembuangan limbah dari PT Kwalram dan Nabati yang selama ini dipergunjingkan sering kucing-kucingan, hasilnya saat ini tidak ada pembuangan limbah yang kotor yang bisa merusak ekosistem DAS Citarum. Saya harapkan memang jangan ada pabrik yang suka diam-diam buang limbah,” tegasnya.
Serka Eri juga mengimbau bagi warga masyarakat yang menemukan ada pabrik yang membuang limbah kotor ke aliran sungai, untuk segera berkoordinasi dengan Satgas Citarum agar pabrik bisa disikapi dengan tegas. “Kita sudah komitmen selama ini bekerja bersama warga masyarakat,” ucapnya.
Disinggung suasana di malam takbiran yang masih berkutat di sekitaran sungai, dijawab oleh Serka Eri Krisyana yang akrab disapa Serka Erik, “Ya, kita mengedepankan tugas negara dibandingkan pribadi, walaupun malam Lebaran keluarga selalu menanti di rumah, tapi kami tetap semangat untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” pungkas Serka Eri.[St]
