Makna Kemerdekaan RI Menurut Tokoh Muda Sulut Greivance Gilbert Lumoindong

oleh -
Makna Kemerdekaan RI Menurut Tokoh Muda Sulut Greivance Gilbert Lumoindong
Greivance Gilbert Lumoindong

MANADO – Republik Indonesia sudah menginjak usianya yang ke-78 tahun, waktu yang masih relatif singkat untuk sebuah negara, namun telah melahirkan beberapa generasi dengan situasi dan perkembangan zaman yang berbeda untuk mengisi kemerdekaan.

Hal tersebut disikapi oleh tokoh muda Sulawesi Utara (Sulut), Greivance Gilbert Lumoindong, yang datang dari Generasi Z (Gen Z). Ia memaknai Kemerdekaan RI sebagai anugerah Tuhan yang harus terus dijaga dan harus semakin maju sesuai dengan cita-cita para founding fathers Bangsa Indonesia, yakni berjuang dan kerja keras menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

“Pertama-tama saya tertarik dengan tema HUT ke-78 Kemerdekaan RI,  Terus Melaju Untuk Indonesia Maju, yang bagi saya memiliki makna ganda, bahwa dalam menikmati alam kemerdekaan, kita bisa menghadapi berbagai resiko dan kendala. Namun setiap orang muda harus memiliki semangat dan mental yang tetap melaju. Artinya, jangan mau terhambat, tetapi tetap dengan kreatifitas dan hikmat dari Tuhan untuk menghadapi segalanya dengan iman. Selanjutnya, menjadi orang-orang muda yang maju adalah kemutlakan, yang harus kita rebut dengan perjuangan dan kerja keras,” urai Grei, sapaan akrab Greivance Gilbert Lumoindong, saat ditanya makna HUT ke-78 Kemerdekaan RI.

Baca Juga:  Hartanto, Pemuda Asal Solok Bahagia Dapat Kesempatan Emas Berada Di Barisan VVIP Bersama Presiden Jokowi Saat Upacara Penurunan Bendera HUT Ke-77 RI Di Istana Negara

Dilanjutkan oleh Grei yang juga Bacaleg DPRD Sulut dari Dapil Minahasa Utara dan Kota Bitung di Pemilu 2024 ini, generasi muda dalam mengisi kemerdekaan hendaknya tetap memperhatikan norma dan nilai luhur di tengah serbuan perkembangan teknologi informasi saat ini.

“Jangan mencari-cari alasan!,” tegasnya, mengingatkan generasi muda yang terjebak larut dengan kemalasan dan merusak diri.

“Terlalu sering orang muda mencari alasan pembenar dari segala kemalasan, serta tindakan-tindakan merusak, seperti pergaulan bebas, narkoba, pornography, judi online, dan sebagainya. Bagi saya apapun yang terjadi, generasi muda harus memacu dirinya untuk tetap bersemangat dan rajin dalam mengejar prestasi. Masalah dan persoalan bukanlah musuh yang harus dihindari, tetapi seringkali menjadi guru yang akan memberi pelajaran berharga,” jelas Grei.

Ia lebih lanjut menambahkan bahwa tantangan generasi muda saat ini adalah kenyamanan yang berpotensi menjerumuskan.

“Sebagai generasi penerus bangsa, menurut saya banyak anak-anak muda hari ini sedang larut dengan kenyamanan, seperti dengan game online-nya, dengan kebiasaan nongkrongnya, dengan ketidakpedulian akan tanggungjawab kesehariannya. Bagi saya, justru masa muda adalah masa berjuang, masa belajar, serta masa untuk kita kerja keras, mengejar karakter yang baik, mengejar prestasi yang membanggakan, juga mengejar kehidupan yang berarti bagi sesama serta bangsa dan negara,” beber Grei.

Baca Juga:  Ribuan Lilin Terangi TMP Lamongan

Oleh karena itu, Grei mengajak generasi muda untuk tidak hanya menjadi penonton di masa kemerdekaan ini, tetapi mengisinya dengan hal-hal positif untuk mewujudkan masa depan lebih baik.

“Mari generasi muda, kita jangan jadi penonton di masa kemerdekaan ini, tapi mari kita mengisi kemerdekaan ini dengan meninggalkan hal-hal negatif dalam kehidupan kita yang dapat berpotensi merusak masa depan. Sambil kita berjuang untuk terus belajar dan melatih diri serta mempersiapkan diri untuk mengambil tongkat estafet tanggungjawab dan kepemimpinan bangsa negara yang kita banggakan ini. Merdeka !!,” pungkas Greivance Gilbert Lumoindong yang merupakan putra bungsu dari Pendeta Gilbert Lumoindong.*

Comments

comments