Kenangan Manis Pahit Gus Rommy Dikader Surya Dharma Ali Hingga Jadi Ketum PPP

oleh -
oleh
Muhammad Romahurmuziy saat bersama Suryadharma Ali di sebuah kesempatan. Foto; dokumentasi/istimewa 
Muhammad Romahurmuziy saat bersama Suryadharma Ali di sebuah kesempatan. Foto; dokumentasi/istimewa 

JAKARTA, sorotindonesia.com – Ketua Majelis Pertimbangan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Romahurmuziy memiliki kenangan manis dan pahit bersama dengan Surya Dharma Ali (SDA).

Dirinya ditempa oleh SDA sebagai kader hingga terpilih menjadi Ketua Umum DPP PPP pada tahun 2016. Namun politik berjalan dinamis, Rommy harus berhadapan dengan SDA sebagai lawan politiknya pada Pilpres 2019.

“2007 adalah saat yang semakin mendongkrak SDA. Saya mengajukan pamit dari jabatan staf khusus karena aplikasi beasiswa Chevening saya ke Inggris diterima. Tapi almarhum melarang saya, karena memintanya dibantu maju sebagai Ketua Umum PPP,” jawab Rommy saat diminta keterangan tentang kenangan dirinya bersama SDA, Jum’at (1/8/2025).

Menurut dia, alasan Surya Dharma Ali melarang dirinya melanjutkan pendidikan di Inggris karena para santri ibunya banyak yang duduk sebagai ketua DPC PPP. “Anak buah ibumu kan masih banyak yang jadi Ketua DPC yang kamu kenal”, demikian ujarnya mengenang.

Baca Juga:  Tepis Kabar Mardiono Terpilih Aklamasi, Gus Rommy; Tak Masuk Akal, Muktamar Masih Berlangsung 

“Walhasil, jadilah saya bersama sejumlah senior PPP seperti Suharso Monoarfa, Emron Pangkapi, Ermalena, Akhmad Muqowam, dan Lukman Saifuddin, berkelindan menjadi tim suksesnya,” sambungnya.

Muhammad Romahurmuziy saat melayat di rumah duka Surya Dharma Ali di Jalan Cipinang Cempedak I, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025) malam. Foto: dokumentasi/istimewa
Muhammad Romahurmuziy saat melayat di rumah duka Surya Dharma Ali di Jalan Cipinang Cempedak I, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (31/7/2025) malam. Foto: dokumentasi/istimewa

Kegigihan Rommy dalam memperjuangkan suara untuk kemenangan Surya Dharma Ali dalam muktamar PPP waktu itu berbuah manis dengan kemenangan tipis. “Kami berkeliling nusantara mendulang dukungan DPC PPP. Hasilnya, SDA menang tipis atas sejumlah rivalnya di Muktamar PPP di Ancol, Jakut. Saya pun diajak masuk ke kabinet Pengurus Harian DPP PPP selaku Wakil Sekjen,” jelasnya.

Baca Juga:  Sebut Cacat Hukum, PPP Kubu Agus Suparmanto Tolak SK Menkum RI Untuk Mardiono

Didapuk sebagai wakil sekjen DPP PPP, ia sejatinya mengakui posisi tersebut seharusnya menjadi milik para politisi PPP yang lebih senior. Namun ia menyadari Surya Dharma Ali sebagai ketua umum butuh barisan muda yang memiliki determinasi tinggi untuk mengimbangi padatnya agenda politik PPP.

“Saat itu saya merasa almarhum betul-betul mengkader saya. Sepatutnya saya bukan urutan pertama, karena banyak wakil sekjen lainnya yang secara usia lebih senior. Tapi itulah SDA dengan determinismenya. Sejak itu, agenda (SDA) keliling Indonesia bertambah: sebagai menteri dan sebagai Ketua Umum,” urainya.

Comments

comments