Fenomena kenakalan remaja, menurut dia dapat terjadi karena salah satunya kurangnya perhatian pemerintah dalam memberikan ruang berekspresi diri. “Nah, daripada jadi kreak, milenial ini kita rangkul, harus kita wadahi,” jelasnya.
Targetnya, kata dia, generasi milenial dan zilenial mendukung pasangan calon potensial menang dan bisa menerima masukan generasi milenial dan gen Z. Kebutuhan itu, kata dia telah terakomodir dalam program kampanye Yoyok-Joss.
Beberapa diantaranya ia menyebut sekolah gratis, beasiswa, ruang aktualisasi diri dan lapangan pekerjaan.
“Hari ini milenial butuh itu, makanya kita butuh pemimpin yang pro milenial,” tegasnya.
“Kami bisa menjembatani untuk bertemu dengan calon pemimpin potensial menang, ke depan itu jika nanti Yoyok-Joss jadi, kita akan tagih itu,” tandasnya. (rq)