BANDUNG – Giring Ganesha atau yang dikenal dengan Giring “Nidji”, bagikan cerita sukses dan motivasinya kepada ratusan anak muda Bandung di gelaran talkshow interaktif Inspiramuda bertajuk Bangga Menjadi Indonesia yang dilaksanakan di Emerald Tower, Kota Bandung, Jumat (29/12/2017).
Giring menyebutkan, kebanggaan menjadi Indonesia tersebut harus di isi dengan aktifitas dan kegiatan yang kreatif dan positif serta tidak takut gagal.
“Kita harus berani mewujudkan impian,” ujar Giring. “Karena dengan impian itu yang membuat kita maju,” imbuhnya.
Gelaran talkshow yang umumnya datang dari kalangan mahasiswa tersebut, Giring menekankan, impian yang dimaksudkannya adalah cita-cita, disini Giring bercerita dari awal ia berkarir sebagai pemusik dan karyanya membangun portal film dan games kincir.com.
“Dulu saya sering dihinggapi negative thinking, tidak percaya diri, namun selelepas tahun 2008 saya mulai belajar total untuk berpositive thinking, fokus, ikhlas dan bersyukur,” ungkap Giring sambil menceritakan jatuh bangunnya di bidang musik dan salah satu portal internet yang dimilikinya tersebut.
“Alhamdulillah, saat ini saya sudah memiliki karyawan lebih dari 20 orang,” terangnya, seraya menghimbau pada peserta yang hadir untuk menggunakan internet dan sosial medianya dengan hal yang positif dan produktif serta menghindari menyebarkan hoax.
“Jangan takut kaya,” pesan Giring lagi. Tunjukan bahwa dengan kekayaan itu bisa mengajak orang yang lain untuk juga bisa berkembang. “Orang kaya yang jahat itu banyaknya di sinetron,” kelakarnya.
Diakhir sesi dirinya sebagai narasumber, Giring didaulat menyanyikan sebuah lagu, dan Giring saat itu menanggapi dengan mengajak audiens yang umumnya mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi di Bandung itu untuk menyanyikan bersama-sama lagu Laskar Pelangi.
Yasser MS, founder Matahari Kecil, organisasi sosial yang bergerak di bidang pendidikan, pada presentasinya sebelum Giring menyebutkan bahwa apa yang kita bisa perbuat minimal untuk dilingkungan kita sendiri, wujudkanlah.
Kisahnya membangun Matahari Kecil ini setelah melihat anak-anak disekitarnya yang tidak bersekolah. Sehingga ia berkeinginan untuk membangun komunikasi dengan pihak yang lain agar anak-anak tersebut tidak tertinggal pendidikannya.

“Saat ini ada 50 anak yang ikut dalam program pendidikan matahari kecil, tenaga pengajarnya adalah sukarelawan yang umumnya mahasiswa dari beberapa kampus,” ungkap Yasser yang sebelumnya aktif di bidang olahraga futsal.
Dijelaskan oleh Yasser, mewujudkan Matahari Kecil ini bukan tidak ada kendala, kendala utama adalah mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak, termasuk dari anak didiknya.
“Pertama yang dihadapi adalah attitude anak, sebagai contoh, tidak jarang ada anak yang berucap kurang santun kepada gurunya,” kata Yasser mengenai latar belakang anak-anak marjinal yang dididiknya.
Narasumber lain yang juga tampil untuk memotivasi adalah Rahadian Dinar, ia adalah co-founder dari gerakan BUANA, Budaya Anti Narkoba.
Dijelaskan oleh Rahadian, ia mendedikasikan diri menjadi pegiat anti narkoba karena melihat potensi angka penyalahguna narkoba di Indonesia khususnya di Jawa Barat yang cukup besar.
“Narkoba bisa menghancurkan generasi muda produktif kita,” ujar Rahadian.
Ia bersama jajarannya bersinergi dengan pemerintah dan pegiat narkoba yang lainnya untuk menekan dan mencegah peredaran narkoba tersebut masuk ke generasi muda.
“Pencegahan yang kami lakukan salasatunya adalah dengan memberikan edukasi, dan mengajak teman-teman untuk ikut mengawasi lingkungan disekitarnya dari masuknya narkoba,” imbau Rahadian.

Gelaran talkshow interaktif Inspiramuda yang dipandu oleh Kamal Nuryadin ini berlangsung dengan lancar dan hidup, tampak dari antusias jumlah penanya dari setiap sesi yang dihadirkan. [St]