Disbudpar Kota Bandung Gelar Kolasme 2021, Usung Tema Lokalabel IPR Virtual Festival

oleh -
Disbudpar Kota Bandung Gelar Kolasme 2021, Usung Tema Lokalabel IPR Virtual Festival
Kadisbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari (tengah) didampingi Kabid Ekraf, Sri Susiagawati (kanan) dan Kasie Ekraf, Sanny Megawati (kiri), pada kegiatan konferensi pers Kolasme: Lokalabel IPR Virtual Festival, di Gedung Bandung Creative Hub, Jalan Laswi, Kota Bandung, Kamis (11/11/2021).

BANDUNG – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menggelar kegiatan Kolasme tahun 2021 yang mengusung tema Lokalabel IPR Virtual Festival. Kegiatan kali ini Pemerintah Kota Bandung ingin mendorong para pelaku ekonomi kreatif mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), salasatunya lewat aplikasi Patrakomala.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kadisbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari, pada kesempatan konferensi pers yang dilaksanakan di Bandung Creative Hub, Jalan Laswi, Kamis (11/11/2021).

“Melalui bidang ekonomi kreatif, kami menaruh perhatian lebih terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang harus dimiliki oleh setiap karya cipta pelaku kreatif di Kota Bandung,” sebut Kenny, sapaan akrab Dewi Kaniasari.

Dijelaskannya bahwa semenjak hadirnya Patrakomala, saat ini sudah ada 30 (tiga puluh) member pelaku ekonomi kreatif yang mendapatkan sertifikat atas HKI yang dimiliki.

“Setelah penantian dalam proses pendampingan selama 2 (dua) tahun (semenjak tahun 2019 hingga 2021), akhirnya terdapat 30 (tigapuluh) member Patrakomala yang mendapatkan sertifikat atas Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki,” ungkap Kenny.

Proses pengajuan hingga mendapatkan sertifikat didampingi oleh konsultan yang telah bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung sebagai sarana fasilitasi yang terintegrasi dengan website Patrakomala (Patron Aplikasi Ekonomi Kreatif Berkelanjutan) yang baru dilaunching pada bulan April 2021.

“Pada tahun pertama program sarana fasilitasi terintegrasi HKI (Safari HKI), sejumlah 67 (enampuluh tujuh) pelaku kreatif Kota Bandung mendaftarkan diri. Namun, baru 30 (tigapuluh) yang telah mendapatkan sertifikat. Terdapat 37 (tigapuluh tujuh) brand yang masih dalam proses dan atau dalam pengajuan banding karena ditolak. Selanjutnya, pada tahun 2020 terdapat 100 pelaku kreatif yang terfasilitasi dan hingga kini masih dalam proses keputusan dari Ditjen HKI (DJKI). Sedangkan pada tahun 2021 (tahun ketiga), tidak kurang dari 400 (empat ratus) pelaku kreatif mendaftarkan diri melalui website patrakomala.id,” urai Kenny.

Jumlah pendaftar yang terus bertambah, lanjutnya, disebabkan oleh upaya Disbudpar untuk terus mempromosikan pentingnya HKI sebagai asset yang harus dimiliki oleh setiap pelaku kreatif di Kota Bandung.

“Momentum Kolasme: Lokalabel IPR Virtual Festival, menjadi suatu selebrasi sederhana, dikarenakan 30 (tigapuluh) sertifikat HKI akan dibagikan kepada para pelaku kreatif oleh konsultan dan Disbudpar. Ini adalah suatu bentuk perayaan bersama yang semakin bermakna karena keseriusan dan konsistensi semua pihak untuk mau mengedepankan HKI sebagai bagian dari proses kreasi yang harus diprioritaskan,” pungkasnya.

Selain untuk mempromosikan HKI, kegiatan LOKALABEL diselenggarakan untuk memancing para pelaku kreatif untuk mau menggunakan website PATRAKOMALA sebagai patron yang sangat bermanfaat menjadi media informasi dan publikasi dari brand atau produk yang dimiliki oleh para pelaku kreatif.

Sayangnya, dari 2297 member telah terdaftar, pemanfaatan website Patrakomala masih sangatlah minim. Padahal disisi lain, suatu anugerah bagi Kota Bandung dikarenakan pada tahun ini, Patrakomala berhasil menjadi satu-satunya inovasi yang mewakili Kota Bandung dan menjadi Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Lingkungan Kementrian/ Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD.

Oleh karena itu, pada tahun ini aplikasi patrakomala hadir untuk melengkapi website yang telah ada. Aplikasi Patrakomala bermanfaat untuk mempertemukan para pelaku kreatif dengan pasar kreatif yang sangat memiliki minat luar biasa terhadap pelaku-pelaku kreatif di Kota Bandung, termasuk investor dan pelaku bisnis di industri kreatif. Pada saat ini, aplikasi telah layak guna untuk selanjutnya akan di-launching di tahun depan. Aplikasi diharapkan dapat menjadi wujud nyata dari vaksinasi ekonomi kreatif di Kota Bandung pasca pandemi covid-19.

Bagi Disbudpar Kota Bandung, 2 (dua) tahun terakhir bukanlah suatu hal yang mudah untuk dapat dilalui dengan tetap mengikuti peta jalan ditengah kondisi dan situasi pandemi. Sesuai dengan Roadmap Ekonomi Kreatif Kota Bandung 2018-2023 yang harus mengarusutamakan proses konsumsi pada tahun 2022 nanti. Peta jalan menetapkan bahwa pada tahun 2023, Disbudpar harus mampu mengapresiasi para pelaku kreatif dalam proses konservasi. Salah satunya dengan penyelenggaraan Bandung Creative Award 2023.

Berbekal aplikasi Patrakomala, Disbudpar akan lebih fokus kepada program pemasaran pelaku kreatif sebagai bagian dari proses konsumsi. Mempertemukan para pelaku kreatif dengan pasar kreatif harus menjadi fokus utama, sekaligus sebagai upaya memulihkan kembali perekonomian pasca pandemi covid-19.

LOKALABEL akan menjadi movement bersama di sepanjang tahun 2022 melalui kegiatan-kegiatan Patrakomala Coffee Club yang akan menyelenggarakan berbagai festival secara virtual melalui aplikasi Patrakomala yang sudah dapat diunduh di playstore dan apple store.***

Comments

comments