CIMAHI, sorotindonesia.com,- Dapur Kraton, salasatu destinasi kuliner di Kota Cimahi yang memiliki desain interior dan eksterior yang khas juga menawarkan sajian menu menarik, diantaranya masakan Sunda, Asia serta Eropa, kini mulai kembali bisa bernafas seiring dengan adanya kebijakan pelonggaran pemberlakuan PPKM (Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) secara umum di Jawa-Bali.
“Adanya kelonggaran pada masa PPKM ini sudah terasa ya, sudah ada peningkatan walaupun belum optimal, tetapi sudah bisa bernafas,” kata Rico Christi, staf manajemen Dapur Kraton atau dikenal juga dengan sebutan dK Resto, yang lokasinya berada di Komplek Pondok Mas Indah, Cimahi Selatan, Kota Cimahi, (21/9/2021).
Dibukanya kembali tempat wisata dan aktifitas bisnis serta lalu lintas masyarakat dari luar kota ke Bandung dan sekitarnya, menurut Rico turut memberikan dampak positif bagi tempat usahanya.
“Adanya kebijakan selama masa pandemi ini tentunya sangat berdampak pada usaha kami. Terlebih saat awal pemberlakuan PPKM darurat, kami hanya melayani via delivery saja, mengikuti anjuran dari pemerintah, dan itu berat,” tambah Rico.
Ia menceritakan, pada awal pemberlakuan PPKM Darurat, pihaknya siap tidak siap, harus ikut aturan sesuai arahan dari pemerintah. Diantaranya tidak melayani dine in. Sedangkan sebelum adanya PPKM Darurat, tamu Dapur Kraton yang datang rata-rata selain ingin menikmati sajian makanan dan masakan khas Dapur Kraton, juga sambil kongko menikmati kopi dan teh.
“Kebetulan pelanggan paham dengan kondisi tersebut, jadi yang sudah jauh-jauh datang akhirnya bersedia memesan dengan cara take away, atau mungkin ada yang menikmati makanannya di mobil,” jelasnya.
Saat ini, dK Resto sudah kembali menerima tamu yang dine in. Meski kapasitasnya dibatasi. Namun tamu harus melewati prosedur protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh manajemen sesuai arahan dari pemerintah. Bahkan di pintu masuk sudah dipasang papan yang bertuliskan Tidak Memakai Masker Dilarang Masuk.
“Iya, sebelum masuk ke area resto, harus memakai masker, melewati alat pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan,” ujar Rico.
Terkait dengan kondisi karyawannya selama berlangsungnya PPKM Darurat, Rico juga mengungkapkan, “Karyawan kita tidak ada yang di PHK, kami juga tidak ingin ada yang diberhentikan, walaupun kondisi saat itu sangat berat. Jadi, sistem kerjanya yang disesuaikan, sehari masuk dan sehari libur, karena kegiatannya belum tentu ada,” ungkapnya. Jumlah karyawan di Dapur Kraton sendiri kurang lebih ada 33 orang.
Untuk keamanan, lanjut Rico, hampir seluruh karyawannya kini sudah divaksin Covid-19.
“Perekrutan karyawan baru juga salasatu syaratnya harus sudah divaksin,” ucapnya.
Rico berharap, pandemi bisa teratasi dengan segera agar situasi bisa berangsur kembali normal.
“Harapan kami, setelah adanya kelonggaran kebijakan PPKM ini, kondisi terus membaik dan kita bisa kembali normal lagi,” harapnya.
Memudahkan pelayanan kepada pelanggannya, Dapur Kraton menyediakan fasilitas pemesanan layanan antar. Selain itu, bekerjasama dengan layanan pemesanan melalui platform transportasi online, diantaranya Grab Food dan Go Food dan sedang dalam penjajakan kerjasama dengan Shopee Food.
Harris (22), warga Cipageran, saat kesempatan ditemui pewarta usai menikmati hidangan favoritnya di Dapur Kraton, menu paket ayam kampung bakar, mengatakan bahwa ia menyambut baik dengan dibukanya kembali restoran di Kota Cimahi untuk tamu yang dine in.
“Ya, saya tentunya menyambut baik. Disini saya bisa menikmati masakan khas Dapur Kraton kesukaan saya, sekaligus menikmati suasananya,” kata Harris yang datang bersama dua orang kawannya.
Ia juga mendukung dengan penerapan protokol kesehatan di Dapur Kraton.
“Pastinya kita dukung. Dengan ada kelonggaran seperti sekarang ini, kita bisa aktifitas seperti biasa lagi. Jadi ya, kuncinya protokol kesehatan tetep diperhatikan supaya tidak ada lagi penularan Covid-19,” tandasnya.
[St]