Para Tokoh Kawanua di Jakarta Duduk Bareng Berikan Sumbangsih Pemikiran untuk Asta Cita dan Sulut Maju

oleh -
Para Tokoh Kawanua di Jakarta Duduk Bareng Berikan Sumbangsih Pemikiran untuk Asta Cita dan Sulut Maju

JAKARTA –  Para tokoh kawanua di Jakarta gelar pertemuan dan duduk bareng serta berdiskusi untuk membahas ragam masukan dan gagasan guna memberi dukungan dalam membangun provinsi yang berada di ujung telunjuk Pulau Sulawesi tersebut lebih baik dan maju. Acara tersebut mengangkat tema Peran ke-Kawanuaan dalam ke-Indonesia-an pada Era Pemerintahan Prabowo Menuju Indonesia Emas 2045.

Hadir pada pertemuan silaturahmi yang dilaksanakan di Kelapa Gading, Jakarta Utara, (14/2/2025), diantaranya Ketua Dewan Pembina Kerukunan  Keluarga Kawanua, Irjen Pol (Purn) Dr Ronny F. Sompie, S.H., M.H., Mayjen TNI Rano Tilaar, Irjen Pol Dr Winston Watuliu, Phillip Pantouw (Om Ile), Donald Pokatong, M.Sc., Ph.D., dr Roy Massie, MPH PhD, Pdt Dr Jerry Tawalujan, M.Th, Dr Benni Matindas, Pdt Dr Danny Tumiwa, M.Th, Dr Max Wilar, Drs Berni Tamara, Ali Hardi Kiai Demak, Sonny Wuisan, S.H., M.H., CRA, CLA., Dolfie Rompas, S.H.,M.H., Roy Pantouw, S.H., Rommy Pantouw dan Harris Vandersloot Laoh.

Dipandu oleh tokoh senior, Philip Pantouw atau yang akrab disapa dengan panggilan Om Ile, diskusi berlangsung menarik dan interaktif, terutama kepemimpinan nasional yang kini diemban oleh Prabowo Subianto, negarawan yang memiliki darah Minahasa.

Baca Juga:  Soal Proyek Reklamasi Pantai Manado Karangria Tumumpa, Ronny Sompie Tanggapi Begini

Dilansir dari MediaAku, di era pemerintahan Presiden Prabowo, menurut Om Ile, warga Kawanua terpanggil dan ikut terbeban mengawal dan mendukung terhadap pemerintah. Dukungan tersebut dilakukan dalam bentuk memberikan konsep pemikiran kepada Presiden Prabowo, khususnya dalam mendukung program Asta Cita, baik secara nasional maupun untuk masa depan Sulawesi Utara.

“Ini adalah kesempatan bagi kita untuk berperan aktif selama periode pemerintahan Prabowo berlangsung. Sebab kesempatan ini sangat jarang terjadi, dimana ada seorang pemimpin pemerintahan nasional sebagai presiden, setengah keturunannya berasal dari Minahasa,” kata Om Ile, Mantan Tokoh Pemuda di era 1980 dan 1990-an ini.

Sebagai fasilitator dan Penggagas pertemuan dan diskusi, Philip mengatakan, keberadaan dan kinerja pemerintahan Prabowo harus dikawal dan didukung bersama, dengan harapan ada efek pembangunan yang berarti bagi kemajuan Sulut dan provinsi tetangga.

Baca Juga:  Pepabri Sulut Peringati HUT Ke-64, Rajut Persatuan Untuk Pemilu Sukses Menuju Indonesia Maju

“Jika ini tercipta, maka keberadaan Kawanua semakin berarti di nasional, dan bagi Sulut akan menjadi satu daerah yang maju bahkan bisa menjadi pelopor di Kawasan Timur Indonesia,” ujar salah satu pendiri partai Gerindra ini.

DPSP

Philip menjelaskan, ke depan Sulut juga perlu melakukan kerja sama segitiga dengan dua provinsi tetangga, yakni Gotontalo dan Maluku Utara. Agar dalam pembangunan bersama dengan dua provinsi tetangga tersebut, bisa menciptakan harmoni pembangunan yang bisa diandalkan di Kawasan Timur  Indonesia.

Banyak hal dalam kerja sama segitiga ini, terutama untuk saling melengkapi potensi kekayaan masing-masing ke tiga provinsi ini (Sulut, Gorontalo dan Malut).

Comments

comments