Covid-19 Melandai, Pemerintah Desa Cibiru Wetan Tekankan Warga Tetap Taat Prokes

oleh -
Covid-19 Melandai, Pemerintah Desa Cibiru Wetan Tekankan Kembali Prokes

KAB. BANDUNG – Pemerintah Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, kembali menekankan pentingnya protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru ini kepada warga masyarakat sebagai antisipasi warning dari pemerintah pusat terkait adanya potensi gelombang ketiga Covid-19 pada masa liburan akhir tahun ini.

“Menyikapi warning gelombang ketiga covid-19, desa akan meningkatkan kewaspadaan. Diantaranya bagaimana masyarakat membiasakan memakai masker, jangan sampai mereka lalai. Kemudian kita juga menggenjot vaksinasi agar masyarakat memiliki kekebalan yang baik,” kata Hadian Supriatna, Kepala Desa Cibiru Wetan, (15/11/2021).

Hadian Supriatna, Kepala Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung.

“Tentu kita melakukan edukasi jelang masa libur akhir tahun ini, kegiatan penyuluhan dengan mobil maskara, kemudian di forum-forum akan mendorong agar serta merta melaksanakan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas) di setiap aktifitas kegiatan,” tambahnya.

Dijelaskan oleh Hadian bahwa kejadian kasus Covid-19 di desanya kini sudah melandai. Pada gelombang kedua Covid-19 (pasca Lebaran), kasus Covid-19 ini sempat menyentuh angka kurang lebih 130 orang.

“Alhamdulillah, Covid-19 di kita sudah landai sejak memasuki akhir September, puncaknya pada bulan Juli dan Agustus, ada sekitar 130 kasus, tetapi berangsur sembuh dan tingkat kematian 5 orang. Memasuki bulan November ini kita masih zero,” jelasnya.

Melihat pengalaman tersebut, kini Pemerintah Desa Cibiru Wetan lebih meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanganan pandemi ini.

“Kita sudah memiliki kesiapsiagaan dalam penanganan pandemi dengan Gugus Tugas Covid yang ada dari tingkat RT hingga tingkat desa. Kemudian kita juga memiliki spot penyediaan anggaran untuk membantu mereka yang menjalani isolasi, termasuk edukasi kepada masyarakat dan kegiatan-kegiatan seperti penyemprotan disinfektan, vitamin, cadangan pangan dan lain-lain,” terang Hadian Supriatna.

“Desa Cibiru Wetan koordinasi sudah berjalan baik dengan pihak Kecamatan Cileunyi dan aparat kewilayahan. Kemudian Cibiru Wetan sudah mengadopsi adaptasi kebiasaan baru, insya Allah kita juga punya peralatan yang cukup, diantaranya puluhan scanner, cadangan masker, kita punya stok untuk handsanitizer, kemudian untuk alat penyemprotan disinfektan. Itu jadi protap di Desa Cibiru Wetan,” urainya.

Untuk penanganan kasus Covid-19, lanjutnya, alhamdulillah sudah terjalin kekompakan antara komponen masyarakat dan lembaga yang ada di desa.

“Semua bahu membahu menjadi bagian penanganan, jadi secara kelembagaan kita berjalan,” kata Hadian.

Terkait dengan program vaksinasi Covid-19, Hadian Supriatna menjelaskan lebih lanjut, “Penerima vaksin sudah diangka 70 persen, dan desa aktif melaksanakan vaksinasi mandiri bekerjasama dengan beberapa lembaga. Terakhir di bulan Oktober tanggal 29 kita melaksanakan vaksin bagi masyarakat di angka 600 dosis, nanti di tanggal 4 desember kita akan lagi vaksinasi dengan target 600 dosis, disamping dari kecamatan dan Polsek. Insya Allah, sesuai harapan Pak Bupati Bandung, Dadang Supriatna, 80 persen akhir tahun ini tercapai,” pungkasnya.

Menariknya, seturut pantauan sorotindonesia.com, pelayanan publik di Kantor Pemerintah Desa Cibiru Wetan ini sudah menggunakan sistem digital. Sehingga bagi warga yang membutuhkan pelayanan identitas diri atau surat menyurat lainnya, tidak harus repot bolak balik datang ke kantor desa, tetapi tinggal mengisi form di platform aplikasi Simpel Desa. Dan warga akan dihubungi bila keperluannya tersebut sudah beres. Di Kantor Desa Cibiru Wetan sendiri sudah disiapkan alat mencuci tangan, serta ruang pelayanan yang sudah disekat sedemikian rupa untuk meminimalisir kontak langsung.

Kesempatan terpisah, Siti Subariah, warga RT 03 RW 10 Desa Cibiru Wetan saat diwawancarai pewarta mengungkapkan apresiasinya atas penanganan pandemi Covid-19 di desanya.

“Penanganan Covid-19 disini sudah baik, ada kesiapsiagaan. Jadi misalkan ada yang meminta bantuan atau minta tolong karena terpapar Covid-19 ini akan cepat tertangani,” ucapnya.

“Gugus tugasnya juga siaga, siap antar mobil, siap baju APD, untuk antisipasi kalau ada yang terpapar perlu dirawat ke rumah sakit,” tambah Siti Subariah.

Ia juga sempat mengingat kala kasus Covid-19 di Desa Cibiru Wetan mengalami peningkatan (gelombang kedua), lapisan masyarakat bergotongroyong untuk membantu.

“Desa menyiapkan dapur umum, kader-kader yang memasak. Sehari pernah sampai 200 porsi untuk mereka yang isoman berikut keluarganya,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, jika ada warga yang terpapar dan isolasi mandiri, di kantor desa ada tempat isoman yang sudah disiapkan kasurnya berikut ada tv, kamar mandi juga dekat. Makan disiapkan.

“Warga juga ikut peduli membantu yang sedang isoman. Selain bantuan dari desa, warga berinisiatif untuk mengumpulkan dana juga untuk dibelikan kebutuhan mereka selama isoman, seperti sembako, alat mandi dan lainnya,” ungkap Siti Subariah lagi.

Terkait arahan dari pemerintah desa untuk warga masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Siti Subariah menjawab, “Ya, mengingat susahnya tempo hari, saya pribadi tentu mendukung,” tutupnya.

[st]

Comments

comments