Warga Masyarakat Sungai Laur Kabupaten Ketapang Dambakan Kehadiran Bank dan ATM

oleh -
Warga Sungai Laur Kabupaten Ketapang Butuh Kehadiran Bank

KETAPANG – Warga di Kecamatan Sungai Laur Kabupaten Ketapang, mendambakan kehadiran bank dan ATM (Auto Teller Machine) untuk membantu pergerakan ekonomi masyarakat, seiring dengan terus bertumbuhnya transaksi dan perputaran uang yang masuk dan keluar di wilayah tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Camat Sungai Laur, Remanus Romawi, saat bincang bareng sorotindonesia.com beberapa waktu lalu di ruang kantornya.

Menurutnya, kehadiran bank di Sungai Laur sangat didambakan masyarakat untuk menunjang kegiatan transaksi menggunakan jasa produk perbankan. Karena selama ini masyarakat yang ingin menabung atau mengambil uangnya di bank, harus menempuh jarak yang cukup jauh ke kecamatan tetangga, bahkan ada yang harus menempuh jarak sekitar enam jam berkendara hingga ke kota kabupaten.

“Kami berharap ada bank yang hadir di Sungai Laur ini, Bank Kalbar atau bank umum nasional lainnya,” kata Remanus.

Dikatakan oleh Remanus, bahwa wilayahnya meliputi 19 desa dan jumlah penduduk sudah lebih dari 20 ribu jiwa. Disamping itu, terdapat sejumlah perusahaan perkebunan dan pabrik yang mempekerjakan ribuan tenaga kerja.

“Wilayah Kecamatan Sungai Laur luasnya sekitar 16.000 Km2 terbagi menjadi 19 desa dan jumlah penduduk lebih dari 20 ribu. Mata pencaharian penduduk rata-rata adalah petani ladang dan kebun. Tetapi disini juga ada sekitar 8 pelaku usaha yang cukup besar di bidang perkebunan dan pabrik serta usaha perdagangan. Satuan pendidikan ada SD hingga jenjang sekolah menengah atas. Jadi, kami harap ada jasa perbankan yang bisa menopang pergerakan ekonomi serta edukasi perbankan khususnya di Sungai Laur ini, termasuk untuk mempermudah pembayaran pajak daerah dan peningkatan indeks desa membangun,” paparnya.

Baca Juga:  Forkopimcam Sungai Laur Bersama Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan Berlubang

Senada disampaikan oleh tokoh masyarakat, antara lain dari Ketua Dewan Adat Dayak Sungai Laur, Jimmy Bidayu. Menurutnya, sudah lama masyarakat di Sungai Laur ini yang mendambakan adanya bank dan ATM.

DPSP

“Sepengetahuan saya, dulu pernah diajukan permohonan ke Bank Kalbar untuk bisa mendirikan kantor kas atau cabang pembantu di Sungai Laur. Tetapi belum terealisasi hingga saat ini, entah apa pertimbangannya. Padahal dengan adanya bank, masyarakat akan dimudahkan dalam melakukan transaksi, diantaranya menabung, pemindahan buku (transfer), mengambil uang, atau bahkan akses kredit ” ujar Jimmy saat berbincang dengan media di kediamannya.

Sejauh ini, menurut Jimmy, warga yang akan bertransaksi langsung ke jasa perbankan, harus ke kecamatan tetangga (Sandai) yang jaraknya cukup jauh.

Sementara itu, kesempatan terpisah, Ketua Majlis Adat dan Budaya Melayu Kecamatan Sungai Laur, H. Mar’ie, mengungkapkan kepada media bahwa antara sekitar tahun 2018-2019 semasa dirinya masih menjabat Sekertaris Kecamatan Sungai Laur, pernah mengajukan permohonan ke Bank Kalbar di Ketapang untuk keperluan pembukaan unit di Sungai Laur.

Baca Juga:  Camat Sungai Laur Pimpin Apel Gabungan Siaga Karhutla

“Ya, bersama Pak Camat dan komponen masyarakat pernah mendorong pembukaan Bank Kalbar di Sungai Laur ini. Saya sempat bertemu dengan pimpinan Bank Kalbar di Ketapang dengan membawa dokumen-dokumen yang diperlukan. Waktu itu mendapat respon. Tetapi sampai saat ini belum ada jawaban sesuai harapan,” ungkapnya.

Kesempatan terpisah, Ketua Persatuan Orang Melayu (POM) Sungai Laur, Edi Wahyudi yang juga menjabat Sekertaris Desa Riam Bunut, mengatakan kepada media bahwa pihaknya sangat mendukung jika ada perbankan yang berkenan membuka kantornya di Sungai Laur.

“Kami mengharapkan adanya bank ini sudah sejak beberapa tahun yang lalu, sudah ada mungkin sepuluh tahunan. Kalau ada bank dan ATM disini kan bisa meningkatkan perputaran di Laur juga. Jadi kehadiran bank benar-benar dibutuhkan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Laur. Termasuk juga mempermudah kami di desa-desa, apalagi sekarang (transfer dana desa) sistemnya CMS, online, tidak lagi uang cash,” terangnya, (28/9/2024).

Disamping itu, menurut Edi, dengan adanya bank dan ATM ini di wilayahnya, akan meningkatkan efisiensi dan keamanan serta kenyamanan warga masyarakat.

“Misalkan kita ke Sandai untuk transaksi perbankan, tentu harus siapkan biaya yang lebih, tapi juga kadang waswas, terlebih kalau sampai malam,” tutup Edi.***

Comments

comments