BANDUNG, sorotindonesia.com – Tertangkapnya Walikota Bandung, Yana Mulyana bersama jajaran Dishub Kota Bandung, pada operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) pada hari, Jumat (14/4/2023) lalu, karena dugaan terima suap, menyisakan kekecewaan bagi elemen masyarakat Kota Bandung.
“Ternyata di lingkungan pemerintahan Kota Bandung belum bersih dari praktek korupsi, ini tentunya mencoreng martabat Kota Bandung. Sebagai warga, tentunya kami kecewa dan malu,” ucap Yudi Mulyana, pengamat sosial dan pegiat organisasi kemasyarakatan di Bandung saat ditanyai tanggapannya oleh wartawan, Selasa (18/4/2023).
Kekecewaan ini menurutnya bukan tanpa alasan, di saat pelayanan publik Kota Bandung seperti pengurusan KTP dan lainnya dimudahkan hingga di tingkat Kecamatan tanpa ada pungutan biaya, tetapi satu sisi oknum pemimpinnya bermain untuk urusan pengadaan barang dan jasa.
“Saya pikir saat pelayanan publik kini semakin baik, ternyata tidak diimbangi dengan niat dan tanggung jawab yang baik, dan itu menjadi ironi. Padahal programnya (pengadaan CCTV dan jaringan intenet) sudah bagus dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan keamanan warga Kota Bandung. Kalau dibilang memalukan, ya pastinya memalukan dan sangat mengecewakan,” ujar Yudi.
Ia pun sebagai warga menitipkan kepada Pelaksana Harian Walikota Bandung, Bapak Ema Sumarna, untuk tetap amanah dalam menjalankan tugasnya.
“Mudah-mudahan Bapak Ema Sumarna amanah melanjutkan tugas dan program yang ada, tetap tegak lurus, tidak mudah dipengaruhi dan hanya semata untuk kesejahteraan masyarakat Kota Bandung,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, penangkapan Yana Mulyana oleh KPK diduga terkait dengan suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet untuk layanan Bandung Smart City dengan nilai milyaran rupiah.*