Ulama Kondang Dunia, Dr. Zakir Naik Akan Safari Dakwah Di Indonesia

oleh -
ZAKIR NAIKOK
ZAKIR NAIKOK

Budhi Setiawan Selaku Ketua Humas Panitia Zakir Naik Visit Indonesia 2017, melalui siaran pers, Minggu (12/3).  mengatakan, “Zakir Naik akan menyampaikan ceramah di enam kota di seluruh Indonesia.” Zakir akan berada di Indonesia dari tanggal 1 s.d 10 April 2017.  Jadwal di Bekasi Sabtu (8/4), di Stadion Patriot, Bekasi. Pukul 19.00-24.00 WIB. Zakir Naik akan menyampaikan ceramah umum bertema “Similarity Between Islam and Christianity”.

 

Jakarta.SII—  Ulama kondang asal India, Zakir Abdul Karim Naik alias Zakir Naik, akan melakukan safari dakwah. Bertajuk “Zakir Naik Visit Indonesia 2017”, safari dakwah itu akan berlangsung selama sepuluh hari, sejak 1 hingga 10 April 2017.

 

“Zakir Naik akan menyampaikan ceramah di enam kota di seluruh Indonesia,” kata Budhi Setiawan, Ketua Humas Panitia Zakir Naik Visit Indonesia 2017, melalui siaran pers, Minggu (12/3). Berikut jadwal lengkapnya:

Sabtu (1/4), di Masjid Kota Wisata, Cibubur. Pukul 08.00-11.00 WIB. Farhat Zakir Naik, istri Zakir Naik, akan menyampaikan ceramah khusus kepada para muslimah yang diundangan.

Minggu (2/4), di Auditorium Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Pukul 08.00-12.00 WIB. Zakir Naik akan melakukan ceramah terbuka dengan tema “Da’wah or Destruction”. Target peserta 10 ribu orang.

Senin (3/4), di Auditorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pukul 08.00-12.00 WIB. Zakir Naik akan melakukan ceramah umum dengan tema “Misconseption of Islam”. Target 15 ribu peserta.

Rabu (5/4), di Auditorium Universitas Darussalam, Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Pukul 08.00-12.00 WIB. Zakir Naik akan menyampaikan ceramah umum dengan tema “Religion in Right Perspective”. Target 10 ribu peserta.

Sabtu (8/4), di Stadion Patriot, Bekasi. Pukul 19.00-24.00 WIB. Zakir Naik akan menyampaikan ceramah umum bertema “Similarity Between Islam and Christianity”. Perkiraan jumlah peserta 40 ribu orang.

Senin (10/4), di Auditorium Universitas Hasanuddin, Makassar. Pukul 08.00-12.00 WITA. Zakir akan menyampaikan ceramah bertema “Quran and Modern Science”. Jumlah peserta diperkirakan 10 ribu orang.

“Saat ini panitia sedang mengurus segala perizinan dari kepolisian terkait semua rencana safari dakwah tersebut,” kata Budhi.

Baca Juga:  Peran Media Pada Kemerdekaan Republik Indonesia

Profil Zakir Naik

Zakir Abdul Karim Naik (bahasa Hindi: ज़ाकिर अब्दुल करीम नायक; lahir 18 Oktober 1965; umur 51 tahun) adalah seorang pembicara umum Muslim India, dan penulis hal-hal tentang Islam dan perbandingan agama. Secara profesi, ia adalah seorang dokter medis, memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama. Ia menyatakan bahwa tujuannya ialah membangkitkan kembali dasar-dasar penting Islam yang kebanyakan remaja Muslim tidak menyadarinya atau sedikit memahaminya dalam konteks modernitas.

Zakir Naik adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India.

Ia bersekolah di St. Peter’s High School (ICSE) di kota Mumbai. Kemudian bergabung dengan Kishinchand Chellaram College dan mempelajari kesehatan di Topiwala National Medical College and Nair Hospital di Mumbai. Ia kemudian menerima gelar MBBS-nya di University of Mumbai. Tahun 1991 ia berhenti bekerja sebagai dokter medis dan beralih di bidang dakwah atau proselitisme Islam

Naik mengatakan ia terinspirasi oleh Ahmed Deedat yang telah aktif di bidang dakwah selama lebih dari 40 tahun. Menurut Naik, tujuannya adalah “berkonsentrasi pada remaja Muslim berpendidikan yang mulai meragukan agamanya sendiri dan merasa agamanya telah kuno” dan adalah tugas setiap Muslim untuk menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam untuk melawan apa yang ia anggap sebagai bias anti-Islam oleh media Barat setelah serangan 11 September 2001 terhadap Amerika Serikat. Ia telah berceramah dan menulis sejumlah buku tentang Islam dan perbandingan agama juga hal-hal yang ditujukan untuk menghapus keraguan tentang Islam.Sejumlah artikelnya juga sering diterbitkan di majalah India seperti Islamic Voice

Thomas Blom Hansen, seorang sosiolog yang memegang posisi akademik di berbagai universitas, telah menulis bahwa gaya Naik mengabadikan Qur’an dan hadits dalam berbagai bahasa, dan bepergian ke berbagai negara untuk membicarakan Islam bersama para teolog, telah menjadikannya sangat terkenal di lingkungan Muslim dan non-Muslim. Meskipun ia biasa berbicara kepada ratusan hadirin, dan kadang ribuan hadirin, justru rekaman video dan DVD ceramahnya yang banyak didistribusikan. Perkataannya biasa direkam dalam bahasa Inggris, untuk disiarkan pada akhir pekan di sejumlah jaringan TV kabel di lingkungan Muslim Mumbai, dan di saluran Peace TV, which he co-promotes. Topik yang ia bicarakan mencakup: “Islam dan Ilmu Pengetahuan Modern”, “Islam dan Kristen”, dan “Islam dan Sekularisme”, di antara yang lain.

Baca Juga:  Menkes Umumkan RS Penerima Vaksin Palsu
Reputasi Dakwah

 

Dikutip dari Wikipedia, Naik telah mengadakan banyak debat dan ceramah di seluruh dunia, ia biasa mengadakannya di Mumbai, India, dan setiap tahun sejak 2007 ia memimpin Konferensi Damai 10 hari di Somaiya Ground, Sion, Mumbai dengan cendekiawan lainnya, termasuk politikus Malaysia, Anwar Ibrahim pada 2008. Ia tercatat ulama kondang yang menghebohkan dunia.

Setelah sebuah ceramah oleh Paus Benediktus XVI bulan September 2006, Naik menantang debat publik langsung dengannya, tetapi ditolak oleh Sri Paus.

Bulan November 2007, IRF mengadakan konferensi dan pameran Islam internasional 10 hari bertemakan Konferensi Damai di Somaiya Ground di Mumbai Ceramah tentang Islam dilaksanakan Naik juga dua puluh cendekiawan Islam lainnya dari seluruh dunia.

Selama salah satu ceramahnya, Naik memprovokasi kemarahan di antara anggota komunitas Syiah di konferensi itu ketika ia menyebutkan kata-kata “Radhiyallah taa’la anhu” (berarti ‘Semoga Allah mengampuninya’) setelah menyebut nama Yazid I dan menyebutkan bahwa Pertempuran Karbala hanya berdasarkan politik. Lainnya mempercayai komentar ini disengaja.

Dalam terbitan 22 Februari 2009, Indian Express membuat daftar “100 Orang India Terkuat 2009” di antara satu miliar penduduk India, Zakir Naik masuk peringkat 82. Dalam daftar khusus “10 Guru Spiritual Terbaik India”, Zakir Naik ada di peringkat 3, setelah Baba Ramdev dan Sri Sri Ravi Shankar, menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini.

 

(Bhq)

 

Comments

comments