TPD Tetap Eksis Bertugas Di Masa Pandemi Covid-19

oleh -
TPD Tetap Eksis Bertugas Di Masa Pandemi Covid-19

SorotIndonesia.com , Semarang – Tim Penjangkauan Dinas Sosial (TPD) Kota Semarang tetap eksis di masa pandemi Covid-19. Hal ini lantaran tugas TPD menjangkau kelayan (penerima manfaat Dinsos,red.) tidak mengenal waktu dan situasi, tak terkecuali wabah global Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Namanya juga kerja sosial, ya memang kita yang harus berusaha beradaptasi soal waktu,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Semarang Muthahar saat ditemui disela aktifitasnya di Balaikota Semarang, Jalan Pemuda, Kota Semarang, Rabu (15/7/2020).

Dia mengakui, menjadi relawan dinas sosial seperti para anggota TPD membutuhkan jiwa yang ikhlas dan sabar terhadap kondisi yang ada, “menjadi relawan seperti TPD itu butuh jiwa yang ikhlas, sabar, dan telaten terhadap persoalan yang dihadapi,” ungkapnya.

Terlebih di masa pandemi, lanjutnya, di satu sisi harus memberikan pelayanan pada yang membutuhkan, di lain sisi juga harus tetap waspada ancaman virus Corona, “Sebagian sudah kita rapid test, sebagian lagi menyusul, kita rapid secara berkala,” ujarnya.

Baca Juga:  FGD Orangtua Anak Jalanan, Sikap Bijak Dinsos Semarang

TPD tetap eksis berkegiatan sejak merebaknya virus yang diduga berasal dari jenis kelelawar yang memaksa adanya kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) dengan menutup beberapa ruas jalan hingga kini diberlakukan kenormalan baru, “Alhamdulillah semua masih aman beraktifitas, baik waktu pagi, siang maupun malam TPD selalu merespon aduan masyarakat,” bebernya.

Terbaru, kasus yang dijangkau Kunti Septijarini Inasanti bersama Budi Nurcahyo, yakni adanya laporan Didik Purwanto anggota SPK Polrestabes melalui Call Centre 112 (CC112) yang mengabarkan tentang wanita tunawisma dengan taksiran usia 50 th tergeletak di depan lapangan Polrestabes dalam keadaan sakit dan berbau menyengat.

“Sudah kita tindaklanjuti, lokasi tepatnya di belakang halte bus,” kata Ina, sapaan Kunti Septijarini Inasanti.

DPSP

Dari hasil pendataan, orang tersebut mengaku bernama Dwi Sulistyowati, dari Soko kidul RT 7 RW 2 Kebonagung, Kabupaten Demak, “Orangnya punya KIS, dan sudah mendapatkan perawatan seperlunya,” sambunya.

Dia menjelaskan, TPD segera menghubungi ambulan hebat (AH) guna melakukan pemeriksaan terhadap kalayan tersebut. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata separuh lebih bagian telapak kaki sudah busuk dan hancur. Kemudian, tim medis AH segera membersihkan luka dan membalut luka.

Baca Juga:  Peduli Disabilitas, Dinsos Ajukan Kampung Tematik Wirausaha Kreatif Difabel

Setelah dikomunikasikan ke jajaran dinsos, diputuskan untuk merujuk kelayan tersebut ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wongsonegoro Kota, rumah sakit milik Pemkot Semarang, “Setelah itu, kami meminta arahan kepada pak Muthahar, Pak Tri , Pak Anggie dan Mbak Tiwi untuk kelanjutan penanganan kalayan. Karena dari ambulance PMI tidak bisa, Pak Anggie memberi mandat untuk memakai ambulan dinsos,” terangnya.

Sampai di IGD, lanjutnya, kelayan segera dimasukkan ke dalam ruang dekontaminasi untuk dibersihkan. Ternyata, masih ada luka di bagian pantat yang juga sudah membusuk, “Setelah diperiksa oleh dokter, diagnosanya adalah DM (diabetes melitus) akut, dehidrasi dan susah diajak komunikasi. Karena itu langsung menjalani rawat inap di ruang Nakula 3 lantai 2,” pungkasnya. (ARH)

Comments

comments