BANDUNG – sorotindonesia.com, LSM PMPR Indonesia menuntut agar pemerintah dan aparat hukum segera tindak tegas organisasi dan kelompok yang merongrong tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ).
Tuntutan ini disampaikan oleh Rohimat Joker selaku Ketua Umum LSM Pemuda Mandiri Peduli Rakyat (PMPR) Indonesia pada hari, Sabtu (1/7/2017), di Jl. Ir. H. Djuanda Kota Bandung.
Diungkapkan oleh Joker, saat ini tantangan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia diantaranya datang dari gerakan separatis OPM ( Organisasi Papua Merdeka ) yang kerap muncul. “Persoalan separatisme di tanah Papua harus segera diselesaikan dengan tuntas. Upaya dan gerakan pemisahan Papua dari NKRI bukan karena faktor ketimpangan ekonomi, HAM atau Otsus, akan tetapi janji-janji manis pihak asing terhadap gerakan separatis semenjak hampir setengah abad lalu,” terang Joker.
Oleh karena itu, Rohimat Joker beserta jajaran LSM PMPR Indonesia menyatakan sikapnya,
1. Tolak Segala Bentuk Tindakan Separatis/Radikalisme dan Gerakan-gerakan Makar yang Mengarah untuk Memecah Belah Kedaulatan NKRI.
2. Bubarkan dan Tindak Tegas Organisasi Papua Merdeka yang Mengganggu Kondusifitas dan Kedaulatan negara.
3. Mendukung Kedaulatan dan Keutuhan NKRI.
4. Mengajak Seluruh Elemen Masyarakat, LSM, Ormas, OKP dan tokoh kepemudaan untuk Menjaga Kondusifitas di Provinsi Jawa Barat dari Rongrongan Kelompok/Organisasi Manapun Yang Mencoba Memecah Belah dan Mengganggu Kedaulatan NKRI.
LSM PMPR Indonesia Ajak Masyarakat Waspada Proxy War Pemecah Keutuhan NKRI
“Rasa nasionalisme kebangsaan harus terus kita tumbuhkan, 4 pilar kebangsaan ( Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika ) sudah final, dan bukan untuk dipertentangkan lagi,” tegas Joker.
Pada kesempatan itu, Rohimat Joker juga mengingatkan agar kita waspada pada gerakan proxy war yang merembes masuk ke jaringan media sosial dan menebar permusuhan dan kebencian pada antar anak bangsa termasuk dalam bentuk hoax, “cek dan ricek terhadap berita yang belum pasti kebenarannya, agar kita tidak terjebak dan tergiring pada sesuatu yang belum bisa dipertanggungjawabkan,” pungkas Rohimat Joker. (*)