TASIKMALAYA, (SI) — Hari pertama Operasi Patuh Lodaya 2021, Satlantas Polres Tasikmalaya Polda Jabar memberikan reward kepada sejumlah pemotor yang berkendara mematuhi protokol kesehatan dan tertib lalu lintas.
Pemberian reward atau hadiah ini berupa sembako dan pelindung kepala yang diberikan oleh petugas saat memantau pengendara yang melintas di Jalan Raya Mangunreja-Singaparna, Senin (20/09/21) sore.
Sembako diberikan untuk sopir angkutan yang membawa penumpang tidak melebihi kapasitas serta memakai masker. Sedangkan pelindung kepala diberikan untuk pemotor yang berkendara menggunakan masker, menggunakan pelindung kepala serta membawa surat-surat lengkap.
Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono melalui Kasat Lantas Polres Tasikmalaya mengatakan, “Selain memberikan masker, kami berikan helm dan sembako berupa beras kepada pengendara dan masyarakat yang melintas. Sopir Angkot yang taat kami berikan sembako dan pemotor yang taat prokes dan tertib lalulintas diberi Helm,” terangnya.
Selain itu, polisi juga membagikan ribuan masker untuk pelajar dan masyarakat umum yang kedapatan tengah menunggu angkutan tanpa masker.
“Operasi patuh lodaya 2021 ini, lebih dikedepankan pencegahan kerumunan atau kluster angkutan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di tempat tempat tunggu penumpang. Kami berikan masker juga bagi warga yang lupa bawa masker.” tambahnya.
Ia menjelaskan, selain memberikan hadiah atau reward, kepolisian juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas.
“Kami berikan reward supaya masyarakat mau menaaati aturan prokes dan berlalu lintas. Ini jadi contoh kalau taat berlalulintas dan prokes, makanya layak mereka diapresiasi”, pungkasnya.
Endang (50) salah satu pengendara asal Kecamatan Singaparna merasa sangat gembira dan mengucapkan terima kasih telah mendapatkan masker dari kepolisian untuk ikut mendukung dan mencegah penyebaran Covid-19.
“Iya pak, kebetulan tidak pakai masker, jadi pas dikasih masker, saya seneng. Mudah-mudahan kebaikannya bisa tergantikan pak Polisi,” ujarnya.
Sementara itu, Rahayu (36) mengatakan saat diberhentikan oleh kepolisian sempat kaget dan takut ditilang. Akan tetapi malah diberikan masker.
“Kaget sebenarnya, takut ditilang, tapi pak polisi malah ngasih masker. Iya kedepannya lebih berhati-hati dan patuh protokol kesehatan,” tuturnya.
Pemotor lainnya, Kiki Rahmayanti (28) mengaku awalnya sempat kaget diberhentikan polisi. Selain nemakai helm dan bawa surat kendaraan, dirinya juga mengenakan masker.
“Tapi pas ditanya, katanya patuh protokol kesehatan dan tertib berlalu lintas. Alhamdulillah, dapat helm dan stiker dari kepolisian agar patuh terhadap protokol kesehatan. Senang saya terimakasih pak Polisi.” ucapnya.
[St/Man]