Pulau Dewata, Bali yang syarat dengan keindahan dan pesonanya ternyata dibuktikan sendiri oleh seorang Salman sebagai Raja Arab Saudi hingga memutuskan memperpanjang liburannya. Sejak 4 Maret 2017 ketika Raja Salman beserta rombongan tiba di pulau Bali, yang disambut dengan tarian pendet dan keramahan masyarakat Bali, membuat Raja Salman tidak ingin segera pulang kembali ke negaranya. Raja Salman Terpesona dengan eloknya alam uluwatu dan tanah lot atau gemuruhnya pantai Kuta, atau nuansa Nusa Dua. Maka Tak heran Raja Salman yang tinggal di Hotel St Regis, Nusa Dua memutuskan memperpanjang masa liburannya di pulau Bali.
Jakarta.SII— Raja Arab Saudi H.M Khadim Haraman As Syarifain King Salman Bin Abdul Aziz Al Saud yang lebih diakrab disapa dengan Raja Salman memperpanjang masa liburannya di Bali yang semula direncanakan sampai dengan tanggal 9 Maret 2017, diperpanjang sampai dengan tanggal 12 Maret 2017. Menurut Wapres Jusuf Kalla, liburan Raja Salman yang diperpanjang itu bagus untuk pariwisata di Indonesia. “Dampak nya itu, pengertiannya bahwa Indonesia memang indah, kalau jelek masa dia (Raja Salman) mau perpanjang,” ujar JK saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017). JK menambahkan hal itu akan menjadi kampanye untuk Timur Tengah khususnya, demi pertumbuhan Pariwisata di Bali Indonesia.”Itu menjadi suatu kampanye yang hebat khususnya untuk Timur Tengah bahwa rajanya sendiri tinggal di sini seminggu. Kita paling tinggal 2 hari di Bali,” Tambahnya.
Penilaian Polri
Menurut Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Martinus Sitompul, Raja Salman merasa nyaman dengan suasana di Indonesia, baik dalam segi keamanan, masyarakat maupun iklim.”Kita dinilai sebagai negara yang tentram dan damai,” kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (7/3). Menurut Martinus, hal lain yang mendasari keputusan Raja Salman adalah antusiasme rakyat Indonesia. Dengan penuh keramahan begitu banyak rakyat Indonesia yang menyambut Raja penjaga dua kota suci itu dengan penuh suka cita.“Ada keramahtamahan yang ditunjukkan. Ini juga harus kita pelihara,” kata Martinus.
Meskipun demikian, rencana pengamanan tidak berubah. Polri tetap menurunkan 5.000 personel untuk mengawal kunjungan Raja Salman. “Dikomandoi oleh TNI. Polri hanya membantu,” kata Martinus.
Privasi
Sejumlah obyek wisata telah dipersiapkan untuk sang Raja Salman, namun menurut informasi dari pihak pengamanan dan protokoler kerajaan Arab Saudi kunjungan Raja Salman ke pelbagai obyek wisata di Bali tidak boleh dipublikasikan atau bersifat privasi bagi seorang raja.
(Bhq)