Banjar, (SI) – Gara – gara terlambat masuk kelas, salaseorang siswa kelas X di SMKN 2 Banjar, sebut saja RR, mengalami luka lebam di bagian wajah, luka lebam tersebut diduga akibat hukuman yang tidak wajar dari Kepala Sekolah, dugaan kasus kekerasan terhadap siswa sekolah ini terjadi di lingkungan SMKN 2 Banjar pada hari, Jumat (20/4/2018) lalu, sekitar jam 08.30 WIB.
RR menerangkan kronologi kejadian saat itu dia dan 5 siswa lainnya terlambat masuk kelas, dia dan 5 siswa yang terlambat masuk itu oleh Kepala SMKN 2 Banjar Maman Sudirman diminta untuk jalan bebek, setelah itu, dia dan 5 temannya juga diminta untuk membuka sepatunya. Selanjutnya, mereka semua diminta untuk saling berhadapan dan saling pukul menggunakan sepatu, itu dilakukan sebanyak empat kali, terangnya.
“Pipi kanan dua kali, pipi kiri dua kali. Yang nyuruh kepala sekolah,” ujarnya saat menjelaskan awal mula kejadian yang menimpa dirinya saat didatangi awak media ke rumahnya di Dusun Jajawar Kulon RT 05/01, Desa Jajawar, Kecamatan Banjar.
Ruhanda orang tua RR tentunya tidak terima anaknya diperlakukan seperti itu, dan langsung melaporkan hal tersebut ke Polres Banjar, Sabtu (21/4/2018).
Ruhanda meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus yang menimpa anaknya, dan berharap kasus yang menimpa anaknya tersebut tidak terulang kembali.
Ditempat terpisah, Maman Sudirman Kepala Sekolah SMKN 2 Banjar membantah pengakuan RR. Maman hanya mengakui, dirinya hanya menyuruh para siswa yang terlambat masuk sekolah memukul paha kaki kirinya dengan menggunakan sepatu, terangnya.
Saat ditanya berapa banyak dirinya menyuruh siswa yang terlambat masuk sekolah untuk memukul paha kaki kirinya, Maman mengaku tidak menghitung.
“Itu tidak benar. Saya hanya menyuruh memukul kaki kiri saja,” aku Maman. (Herman)
