SEMARANG , sorotindonesia.com – Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota Semarang-Wakil Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) bertemu dengan pengurus Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Semarang, Jumat (4/9/2024).
Dalam pertemuan ini, Yoyok dan Joko Santoso meminta masukan-masukan terkait program pendidikan, terutama terkait kebutuhan guru. Paslon Nomor Urut 2 ini berdialog langsung dengan Ketua YPLP PGRI Kota Semarang, Dr Nur Khoiri dan jajarannya.
Pada kesempatan itu, Yoyok dan Joko Santoso banyak menerima masukan dan aspirasi terutama untuk kesejahteraan guru. Masih banyak kesenjangan pendapatan yang dialami oleh guru-guru di Kota Semarang.
“Jadi saya melakukan kunjungan ke PGRI Kota Semarang dan tadi banyak mendengar cerita menarik,” kata Yoyok.
“Pertama kerinduan para guru di Kota Semarang ini terhadap kebijakan bapak Sukawi Sutarip. Jadi bapak Sukawi dulu punya program meningkatkan kesejahteraan guru swasta dan ini nampaknya dirindukan, jadi masuk program kami dan insya-Allah mari kita kembalikan lagi program-programnya,” jelasnya.
Yoyok mengaku ketika menjabat sebagai Wali Kota Semarang nanti akan memprioritaskan sektor pendidikan. Selain program pendidikan gratis untuk siswa di Kota Semarang, ia juga bercita-cita ingin mensejahterakan guru.
Menurutnya, peran guru sangat penting bagi pembentukan karakter sejak dini. Oleh karena itu, jasa guru ini juga harus diutamakan dan ditingkatkan.
“Tadi ada insentif untuk guru-guru TK dan masih banyak lagi. Kami komitmen mensejahterakan guru kita fokus. Urusan pertama skala prioritas kami yaiu urusan pendidikan. Maka di dalamnya termasuk meningkatkan kesejahteraan guru, baik guru negeri maupun swasta,” terangnya.
Senada, Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso ingin membangun fondasi di Kota Semarang melalui peran seorang guru. Ia ingin guru menjadi sosok penguat mental, karakter, dan moral bagi penerus generasi bangsa.
“Maka pandangan kita yang pertama adalah penguatan pendidikan dan kesejahteraan guru Kota Semarang. Maka tidak salah ketika tadi banyak masukan dari pengurus PGRI Kota Semarang, bahwa keadilan dan kesejahteraan itu yang utama, bagi guru swasta dan negeri harus sama. Hal ni penting untuk membangun akhlak pendidikan yang bagus,” bebernya.