BANDUNG – Hasil survei Indocon (Indokonsultama Research and Consulting) yang dirilis pada hari, Minggu (12/11/2017), di Kota Bandung, menunjukan hasil yang mengejutkan untuk tingkatan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat menjelang Pilkada tahun 2018 mendatang.
Informasi yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indocon, Fajar Nursahid, pada kesempatan tersebut menyebutkan, “Pada bursa calon wakil gubernur, hasil survei Indocon menunjukan tiga nama yang berada di posisi 3 teratas. Desy Ratnasari memperoleh elektabilitas paling tinggi (17 persen), kemudian Uu Ruzhanul Ulum (8 persen), lalu Netty Prasetyani Heryawan (7 persen),” terangnya.
Desy Ratnasari adalah kader dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang kini duduk sebagai Anggota DPR RI dan Uu Ruzhanul Ulum adalah kader dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan masih menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya. Sedangkan Netty Heryawan adalah cawagub yang merupakan istri dari Ahmad Heryawan yang kini menjabat Gubernur Jawa Barat yang berasal dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Hasil survei data elektabilitas figur calon wakil gubernur tersebut juga memunculkan satu nama yang berasal dari non partai, yakni Agung Suryamal (Ketua Kadin Jabar) dengan angka elektabilitas 1,2 persen.
Dari press advisory yang dibagikan, Metodelogi pengambilan sampel survei ini ditentukan secara proporsional terhadap populasi penduduk Jawa Barat yang tersebar di 27 kota dan kabupaten. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka 971 responden (dari 1000 yang direncanakan). Margin of error diperkirakan sebesar 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data yang diumumkan ini berlangsung pada tanggal 10-22 Oktober 2017.
Menurut Firman Manan, pengamat politik dari Unpad yang hadir sebagai narasumber pembahas di acara pengumuman hasil survei bertajuk Peta Cagub, Cawagub dan Political Endorser Terkuat di Mata Publik Jawa Barat tersebut, kepada sorotindonesia mengatakan bahwa hasil survei ini tidak segala-galanya, “Kembali ke tipologi pemilih di Jawa Barat, bagian pemilih di Jabar itu adalah pemilih tradisional, maka ketika kita berbicara pemilih tradisional itu, yang penting adalah popularitas calon,” ucap Firman.
“Dan itu ditunjukan di Pilgub tahun 2008 dan 2013, bagaimana kemudian Dede Yusuf di tahun 2008 dan Deddy Mizwar di tahun 2013 menjadi variabel yang menentukan buat Ahmad Heryawan. Jadi wajar menurut saya kemudian Desy Ratnasari muncul bahkan berada di nomer 1 hasil survei, termasuk juga potensi yang dimiliki Netty Heryawan,” jelas Firman lebih lanjut.
Pengamatan Firman Manan pada hasil survei yang diumumkan oleh Indocon itu, yang menjadi perhatiannya yang lain adalah elektabilitas Uu Ruzhanul Ulum, “Dari hasil survei itu yang menjadi persoalan adalah Pak Uu Ruzhanul Ulum yang tidak terlalu berkembang, artinya ada semacam stagnan di satu digit, menurut saya bisa menjadi persoalan, karena beliau bisa tersusul elektabilitasnya oleh calon yang lain. Apalagi bila calon yang lain itu secara masif mensosialisasikan diri,” ujar Firman.
Sedangkan hasil survei Indocon untuk Calon Gubernur Jabar sampai periode akhir Oktober 2017, didominasi oleh 3 nama, yakni Ridwan Kamil (34,6 persen), Dedi Mulyadi (15,3 persen), dan Deddy Mizwar (11,9 persen).
Namun dari angka tersebut, hasil perhitungan statistik menunjukan jumlah strong voters Ridwan Kamil berada diangka 15 persen dari 34,6 persen nilai elektabilitas yang diraihnya. Jumlah strong voters itu dianggap belum cukup untuk mengamankan posisinya dalam Pilkada mendatang. [St]