MANADO, sorotindonesia.com – Tokoh kawanua yang juga pakar pidana mantan Kadiv Humas Polri dan Kapolda Bali, Irjen Pol (Purn) Dr. Ronny F. Sompie, S.H, M.H., turut mencermati situasi kamtibmas yang kini menjadi sorotan di wilayah hukum Polresta Manado Polda Sulut karena menimbulkan keresahan warga, yakni kasus tindak penganiayaan.
Ronny Sompie memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja Tim Alpha Resmob On The Road (ROTR) jajaran Polresta Manado yang diantaranya telah berhasil menangkap dua orang pelaku berinisial RK (21) dan RM (17) dalam kasus penganiayaan menggunakan sajam (penikaman) terhadap korbannya di Kelurahan Calaca.
“Hal ini menunjukkan bahwa aparat penegak hukum tidak berdiam diri menghadapi kejahatan jalanan (street crimes) yang terjadi dan mengganggu ketentraman masyarakat, khususnya di Kota Manado,” ucapnya, (22/5/2023).
Selain langkah penegakan hukum gerak cepat yang dilakukan oleh Polresta Manado, menurut Sompie, tentu ada juga upaya pencegahan atau tindakan preemtif dan preventif untuk meminimalisir potensi terjadinya aksi tindak kejahatan jalanan tersebut. Upaya pencegahan ini biasanya dilakukan oleh petugas patroli Samapta, baik patroli jalan kaki, patroli bersepeda, patroli bersepeda motor dan patroli berkendaraan roda empat.
“Upaya pencegahan ini bisa diperkuat dengan upaya deteksi dini oleh petugas intelijen yang selalu berupaya memberikan informasi hasil deteksi dininya di lapangan terhadap setiap perkembangan yang terjadi di lokasi-lokasi rawan terjadinya gangguan Kamtibmas,” jelasnya.
Mantan Karowassidik Bareskrim Polri yang selama bertugas di Polri pernah melakukan deteksi aksi untuk meniadakan faktor-faktor yang dapat mengganggu Kamtibmas, juga mendorong peran aktif masyarakat untuk bersinergi misalnya dengan penguatan siskamling.
“Peran masyarakat selaku stakeholders terkait juga bisa dioptimalkan melalui penguatan sistem keamanan lingkungan yang dibentuk di setiap Lingkungan RT dan RW yang ada di setiap kelurahan di Kota Manado. Artinya, sistem keamanan lingkungan (SISKAMLING) masih sangat relevan untuk diterapkan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi terkini, misalnya dengan pemasangan CCTV dan komunikasi melalui HP dan WA juga RRI serta Radio Swasta juga radio amatir setempat,” terang Sompie.
Siskamling modern, lanjutnya, perlu dibangun secara sinergis dan komprehensif melibatkan seluruh stakeholders terkait disesuaikan dengan situasi dan kondisi Kamtibmas di Kota Manado.
Mantan Kapolwiltabes Surabaya ini pun menjelaskan lebih lanjut bahwa inovasi dalam melaksanakan SISKAMLING bisa dengan cara mengadakan Lomba Cipta Kelurahan atau RW Aman di Kota Manado.
Langkah seperti ini (Lomba Cipta Kelurahan) pernah diterapkannya di wilayah Kota Surabaya pada sekitar tahun 2009 – 2010, di saat Ronny Sompie menjabat sebagai Kapolwiltabes Surabaya.
“Lomba Cipta Kelurahan atau RW Aman ini melibatkan media setempat, juga perusahaan di lingkungan Surabaya untuk memberikan CSR-nya dalam bentuk hadiah bagi para Juara Siskamling dengan inovasi Lamba Cipta Kelurahan atau RW aman,” ungkapnya.
Hasilnya, dalam kurun waktu selama perlombaan berlangsung, yaitu satu bulan, situasi Kamtibmas Kota Surabaya menjadi lebih aman dibandingkan bulan sebelumnya.
Selanjutnya, kegiatan ini (siskamling) bisa mengajak masyarakat terlibat secara langsung dan proaktif mengamankan diri dan lingkungannya. Situasi seperti ini sangat positif bagi penciptaan situasi lingkungan masyarakat yang aman, tentram dan nyaman.
Dituturkan oleh Ronny Sompie, bila bisa menerapkan konsep SISKAMLING yang melibatkan peran serta masyarakat setempat yang berdampak pada meningkatnya rasa aman, dengan sendirinya akan memberikan kesempatan bagi kemajuan pariwisata dan perekonomian di kota setempat, khususnya Kota Manado.
“Semoga masyarakat Kota Manado bisa membangun SISKAMLING secara bottom up dan menjadi percontohan bagi masyarakat di Kota dan Kabupaten lainnya di Sulawesi Utara,” pungkas Ronny Sompie.*