CIMAHI,- Keren, SMPN 10 Kota Cimahi berkomitmen membiasakan siswa dan jajaran guru untuk menggunakan tumbler (tempat minum) dan misting (wadah makan) selama berada di sekolah yang dibawa langsung dari rumah masing-masing.
Hal tersebut tampak saat kunjungan Kepala DLH Kota Cimahi, Mochamad Ronny, bersama Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat yang diwakili Pasi Sektor 21 Lettu Inf Sukiswantoro ke sekolah yang berlokasi di Jl. Daeng Muhammad Ardiwinata (Cihanjuang) tersebut, Senin (24/2/2020).
Pada kunjungan singkatnya, terlihat rata-rata siswa sudah mempersiapkan tumbler dan misting untuk jajanan atau bekal makanan.
Kepala Sekolah SMPN 10 Asep Jamaludin mengatakan, “Alhamdulillah, di SMPN 10 Cimahi kebiasaan membawa tumbler sudah dilakukan dari sebelum digongkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, jadi ketika digongkan beberapa waktu lalu di Gedung A Pemkot Cimahi, kami tinggal menekankan kepada siswa harus membawa tumbler dan misting, sehingga sampah di SMPN 10 ini terus berkurang,” jelasnya.
Menurut Asep, produksi sampah di sekolahnya cukup banyak, tapi setelah digaungkan membawa tumbler dan misting, sampah semakin berkurang.
“Alhamdulillah, sekarang sampah semakin berkurang,” ujarnya.
Selain itu, ditambahkan oleh Asep, “Sampah yang keluar dari sini sudah dipilah dan dipilih oleh pengelolanya yang kita sudah tunjuk, sehingga yang masih bisa dimanfaatkan bisa bernilai ekonomi bagi pengurusnya,” tambahnya.
“Kami juga ucapkan terima kasih kepada pihak dinas yang sudah menyosialisasikan penggunaan tumbler dan misting ini ke sekolah-sekolah,” pungkas Kepala Sekolah SMPN 10 Kota Cimahi yang juga berkeinginan terwujudnya zero waste mulai dari tingkat sekolah.
Menariknya, dijelaskan oleh Sopiah Farida, Guru Bahasa Indonesia selaku bidang Lingkungan Hidup di SMPN 10 Kota Cimahi, “SMPN 10 sudah beberapa kali mendapatkan predikat untuk lingkungan hidup dan sekolah sehat serta penghargaan raksa prasada dari Gubernur Jawa Barat pada tahun 2015,” jelasnya.
“Antara lain kami membuat pupuk cair dan membuat prakarya dari barang yang tak terpakai. Walaupun pelajarannya tidak monolitik, kami sudah menerapkan setiap pelajaran apalagi pelajaran prakarya untuk melaksanakan 3R (reduce, reuse, recycle). Untuk pelajaran lainnya kita selipkan tentang lingkungan hidup,” terang Sopiah Farida.
“Jadi, kami sudah terbiasa dengan anak-anak untuk peduli dan mencintai lingkungan,” tutupnya.
Saat ini jumlah siswa di SMPN 10 Kota Cimahi berjumlah 965 siswa yang terbagi menjadi 28 rombongan belajar.