SUMEDANG, sorotindonesia.com,- Jajaran Satgas Citarum Kodam III/Siliwangi Sektor 21 Subsektor 15/Sumedang menyatakan bahwa pihaknya tidak pernah meninggalkan tugas rutinnya untuk melaksanakan patroli sungai.
Hal tersebut ditegaskan oleh Dansubsektor 21-15/Sumedang Serka Eri Krisyana atau yang akrab disapa Serka Erik saat ditemui oleh awak media seusai melaksanakan pengecekan ke IPAL PT Kewalram, Kamis (27/6/2019).
“Tugas kami selaku TNI sesuai perintah dan arahan dari Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat adalah menjaga dan menumbuhkan kembali ekosistem di wilayah tugas Sumedang,” ujarnya.
Dijelaskan oleh Serka Erik, “Patroli sungai merupakan tugas rutin kami, tidak hanya di sungai yang besar, tetapi juga di sungai yang kecil (parit). Dan kami juga tidak akan pernah bosan untuk mengajak warga masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan aliran sungai, termasuk kepada pelaku industri yang membuang hasil olahan limbahnya ke aliran sungai,” urainya.
Diungkapkan oleh Serka Erik, jajarannya pada kegiatan patroli sungai ini tidak mengenal waktu yang tetap, “Ya, kami melaksanakan patroli sungai khususnya untuk mengawasi hasil olahan limbah buangan pabrik, tidak hanya dilakukan pada pagi hari, tetapi juga bisa siang, sore, malam atau subuh. Seperti halnya sidak, patroli limbah pun kami tidak pernah berkoordinasi waktu terlebih dahulu dengan pihak pabrik,” urainya.
Namun demikian, lanjut Serka Erik, diakui pihaknya masih memiliki keterbatasan. “Kami tentunya ada keterbatasan, saat ini belum bisa mengawasi langsung setiap aliran sungai yang ada di wilayah Kabupaten Sumedang selama 24 jam, tapi kita akan selalu siaga 24 jam. Kami bekerja bersama warga masyarakat, oleh karena itu jika ada warga masyarakat yang menemukan pabrik yang membuang limbahnya secara kucing-kucingan, laporkan kepada kami agar pabrik tersebut bisa segera kita terapkan sanksi,” kata Serka Erik yang ber-posko di Desa Sindang Pakuon.
Terkait dengan sidak hari ini yang dilakukan ke IPAL PT Kewalram, dijelaskan oleh Serka Erik, “Kegiatan saat ini untuk menindaklanjuti informasi yang didapat dari masyarakat yang katanya pabrik PT Kewalram mengeluarkan limbah yang kotor dan merugikan lingkungan secara kucing-kucingan dari Satgas,” jelasnya.
“Hasil sidak hari ini, di PT Kewalram kita lihat bersama ternyata masih berkomitmen dengan apa yang dinyatakan oleh pihak perusahaan kepada satgas dan instansi terkait, yaitu membuang limbah yang diolah dengan hasil kondisinya jernih dan ikan hidup di kolam saluran outlet/outfall,” jelas Serka Erik.
“Alhamdulillah, kami setiap hari berpatroli ke sungai dan membersihkan sungai dari sampah, selama ini kami belum menemukan pembuangan limbah yang kotor. Baik itu saat patroli siang ataupun malam. Mudah-mudahan kami tidak akan pernah menemukannya, dalam arti semua pabrik di wilayah Sumedang senantiasa menjaga komitmennya mendukung Citarum Harum,” pungkasnya.
Kesempatan yang sama, HRD dan Umum PT Kewalram, H. Adeng bersama dengan Kabul, menerangkan kepada awak media bahwa pihaknya selalu melaksanakan arahan dari Satgas Citarum. “Tentunya kami setiap saat siap diperiksa. Kami komitmen melaksanakan pengolahan limbah sesuai dengan arahan dari Satgas Citarum,” ujarnya.
Bahkan pada tahun ini, ungkap Kabul, pihaknya sudah menganggarkan untuk penyempurnaan IPAL. “Kami sudah menganggarkan perbaikan dan peningkatan kinerja IPAL. Meski hasilnya saat ini bisa dinilai,” ungkapnya.
“Dari izin kabupaten sebesar 300 meter kubik perhari, rata-rata kami mengolah limbah sebesar 279 meter kubik perhari dan 100 meter kubik diantaranya sudah kami manfaatkan kembali (recycle),” pungkasnya.(St)
