JAKARTA – Masyarakat Indonesia mungkin belum banyak yang familiar dengan keberadaan pasukan Garnisun di tubuh organisasi militer TNI (Tentara Nasional Indonesia), pasukan khusus yang tugasnya menegakkan disiplin dan memberikan sanksi kepada prajurit dan PNS (Pegawai Negeri Sipil) di lingkungan TNI yang melakukan pelanggaran ringan maupun berat. Pasukan Garnisun ini sendiri merupakan gabungan Polisi Militer (CPM) dan tentara serta PNS dari tiga matra TNI, Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
“Garnisun merupakan unit tentara yang bertugas untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi penegakkan hukum, tata tertib, dan disiplin terhadap militer pada suatu kota atau wilayah,” kata Kaskogartap I/Jakarta Brigjen TNI Rano Tilaar pada kesempatan perdana jam komandan.
Ditambahkannya, selain menyelenggarakan fungsi-fungsi penegakkan hukum dan tata tertib militer, garnisun juga menyelenggarakan fungsi-fungsi protokoler kenegaraan yang bertempat di wilayah tersebut, seperti mengatur jalannya upacara-upacara kenegaraan resmi yang melibatkan pasukan kehormatan militer yang dihadiri oleh pemimpin negara, juga pemakaman kemiliteran.
Terdapat 3 (tiga) Satuan Garnisun di Indonesia, yakni Garnisun Tetap I/Jakarta, Garnisun Tetap II/Bandung dan Garnisun Tetap III/Surabaya.
Menariknya, kini keberadaan tugas garnisun di Indonesia disinergikan dengan Pembinaan Teritorial (Binter) TNI. Ada tiga poin Metode Binter, yaitu Bintahwil (Pembinaan Ketahanan Wilayah), Komsos (Komunikasi Sosial), dan Karbak (Karya Bakti). Obyek Binter ini adalah geografi, demografi dan kondisi sosial.
“Geografi, Demografi dan Sosial tersebut menjadi rak juang yang tangguh. Geografi adalah Ruang Juang, Demografi adalah Alat Juang, dan Sosial dijadikan Kondisi Juang. Jika tiga tugas pokok teritorial ini berjalan dengan baik, kemanunggalan TNI dan Rakyat semakin kuat, maka ketahanan nasional akan kokoh dari potensi ancaman dari luar negeri, dalam negeri, dan negara.” jelas Rano Tilaar.
Garnisun sendiri dalam rangka memperkuat kemanunggalan TNI dan rakyat, secara eksteren adalah dalam rangka mengamankan komunitas masyarakat yang dilakukan oleh para tentara dari matra darat, laut dan udara.
“Pembinaan teritorial tidak akan terwujud apabila di wilayah tersebut banyak oknum prajurit yang bertingkah buruk,” ujar Rano Tilaar.
Pada prinsipnya, lanjutnya, organisasi Satkowil (Satuan Komando Kewilayahan) dan organisasi Garnisun memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan citra positif organisasi militer di dalam hati masyarakat sipil, dengan menciptakan hubungan yang harmonis antara sipil-militer.
Sedangkan skema penegakkan hukum di dalam militer, prajurit TNI yang melanggar akan diproses oleh Garnisun dan dilakukan penyelidikan dan penyidikan di Polisi Militer serta tahapan oditurat militer dan disidangkan khusus di Pengadilan Militer.
Kasgartap I/Jakarta lebih lanjut menerangkan bahwa ada sejumlah pelanggaran dengan kategori berat yang harus dihindari oleh prajurit dan PNS TNI.
Pelanggaran-pelanggaran berat tersebut antara lain,
- Penyalahgunaan senjata api dan munisi handak,
- Penyalahgunaan narkoba,
- Disersi dan insubordinasi,
- Perkelahian dengan rakyat, TNI dan Polri,
- Pelanggaran asusila,
- Penipuan, perampokan dan pencurian,
- Perjudian, backing, ilegal logging, ilegal minning dan ilegal fishing.
Selanjutnya, terkait dengan protokoler kenegaraan, Rano Tilaar menyebutkan ada tiga poin penting acara yang membutuhkan protokoler garnisun.
- Acara kenegaraan adalah acara yang diatur dan diselenggarakan oleh negara, dilaksanakan oleh panitia negara yang diketuai oleh Menteri Sekretaris Negara, dihadiri oleh Presiden dan atau Wakil Presiden, dan undangan lainnya.
- Acara resmi adalah acara yang bersifat resmi yang diatur dan dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga negara dalam melaksanakan tugas dan fungsi tertentu, dan dihadiri oleh pejabat negara dan/atau pejabat pemerintah serta undangan lainnya.
- Acara yang dipersamakan dengan acara resmi, yaitu acara atau kegiatan yang diatur dan diselenggarakan oleh organisasi non pemerintah (NGO) atau swasta yang dihadiri oleh pejabat negara dan atau pejabat pemerintah dan undangan lainnya.
“Jangan menganggap hal tersebut terlalu rutin sehingga lengah, perhatikan faktor pengamanan dan selalu antisipasi kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi. Seperti spionase, sabotase, ataupun teror,” pungkas Rano Tilaar mengingatkan.
Profil Brigadir Jenderal TNI Rano Maxim Adolf Tilaar

Pendidikan Militer
Akademi Militer 1993
Sussarcab Infantri 1994
Sekolah Komando 1995
Sus Jump Master 1996
Suslapa Infantri 2003
Seskoad 2008
Sus Dandim 2010
Pendidikan Intelijen
- Suspa Combat Intel, Pusdik Intel TNI AD
- Susarpa Intel TNI, Sat Induk BAIS TNI
- Sus Sandi Yudha, Pusdik Passus Batujajar
- Suspa Jurnalistik TNI AD
- Suspa Intel Strat, Pusdik Intelstrat TNI
Pendidikan Luar Negeri
- Airborne US. Jump Master
- Sas Regiment, Perth-Australia
- Mi-6, London-Inggris
- Branch Deffence Intelligence, Port Moresby-PNG
- Intel Exchange, Manila-Philippine
Penugasan Operasi
- Operasi Seroja Tim-Tim 1995
- Operasi satgas Intel Irian Jaya 2002
- Operasi Intel Darmil Aceh 2004
- Operasi Intel Papua 2009
- Operasi Intelstrat Papua 2014
Riwayat Jabatan
- DAN UNIT GRUP-2 KOPASSUS 1995
- DAN TON PARAKO GRUP-2 KOPASSUS 1996
- DANKI PARAKO GRUP-2 KOPASSUS 1997
- PASI INTEL GRUP-2 KOPASSUS 1998
- KAUR PEN STAF INTEL MAKOPASSUS 1999
- DANTIM GRUP-3 SANDI YUDHA KOPASSUS 2000
- DANDEN GRUP-3 SANDI YUDHA KOPASSUS 2001
- KASI OPS GRUP-3 SANDI YUDHA KOPASSUS 2002
- DANDENMA GRUP-3 SANDI YUDHA KOPASSUS 2003
- WADANYON GRUP-3 SANDI YUDHA KOPASSUS 2005
- PABANDYA MIN INTEL SINTEL MAKOPASSUS 2009
- DANYON-33 GRUP-3 SANDI YUDHA KOPASSUS 2010
- DANDENMA MAKOPASSUS CIJANTUNG 2011
- DANDIM-1701/ JAYAPURA 2012
- KEPALA STAF KOREM-172/ JAYAPURA 2014
- DAN SATLAP SAT INTEL BAIS TNI 2015
- DAN SAT KONTRA INTELIJEN SAT INTEL BAIS 2016
- PABAN UTAMA A3/INTELIJEN EKONOMI BAIS 2017
- PABAN UTAMA A4/INTELIJEN SOSIAL BAIS 2018
- DANREM 074/WARASTRATAMA (SOLO RAYA) 2019
- KABID JIANBANG SESKOAD 2020
- DANREM 052/WIJAYAKRAMA 2021
- WAKAPUSPEN TNI 2022
- KASKOGARTAP 1 / JAKARTA 2022
***





