Semarang – Hari Santri Nasional dipandang sebagai momentum yang penting dalam mengingatkan bangsa ini bahwasanya Ulama Indonesia memegang teguh kebangsaan. Resolusi jihad K. H. Hasyim Asy’ari merupakan salah satu nyata peranan Ulama dalam menjaga keutuhan NKRI.
Demi mengajarkan hal tersebut pada para kader NU Semarang PCNU (Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama) Kota Semarang menyambut hari santri nasional dengan berziarah sebagai dzikrul maut (mengingat jasa para Ulama yang sudah meninggal dunia) sore ini (19/10/17).
K.H. Sholeh Darat dan K.H. Ridwan Mujahid dipilih sebagai tujuan ziarah karena saat ini baru kedua Ulama tersebut yang jelas terekam dalam sejarah bangsa ini. K.H. Shaleh Darat merupakan Mahaguru Ulama Nusantara ini. Tercatat bahwa K.H. Hasyim Asy’ari, K.H. Ahmad Dahlan dan R.A. Kartini pernah pada beliau. Sedangkan K.H. Ridhwan Mujahid merupakan sesepuh Nahdlatul Ulama asal Semarang.
K.H. Ridwan Mujahid juga murid dari K.H. Sholeh Darat. Selain itu juga merupakan salah satu “Muassis Nahdlatul Ulama” (Pendiri NU) yang masih keturuan Ulama dari Lasem dengan urutan; KH Ridwan bin KH Mujahid bin KH Baidlawi bin Kiai Abdul Lathif bin Kiai Abdul Bar bin Kiai Abdul Alim bin Sayyid Abdurrahman (Mbah Sambu Lasem).
Makam KH Ridwan Mujahid berada di Pemakaman Umum Bergota (tepatnya di selatan Makam KH Sholeh Darat, satu area makam keluarga H. Abu Bakar Kauman)
Oleh para pendiri NU, KH Ridwan Mujahid diamanahi sebagai Musytasyar Syuriyah dalam struktur Pengurus NU periode pertama bersama dengan: KH Muhammad Zubair Gresik, KHR Muntaha Bangkalan Madura, KH Mas Nawawi Sidogiri, Syaikh Ahmad Ghonaim Al Mishri, KHR Asnawi Kudus dan KH Kamal Hambali Kudus. Adapun Rois Akbar dipegang oleh KH M Hasyim Asy’ari dan Katib KH Abdul Wahab Chasbullah.
Keberadaan KH Ridwan Mujahid dalam struktur NU semakin membawa daya tarik bagi masyarakat Semarang. Maka KH Ridwan Mujahid mengajak KH Abdullah dan KH Showam untuk mendirikan NU Kota Semarang. Tepat tanggal 24 April 1926, pengurus NU Cabang Kota Semarang berdiri dan dilantik oleh Katib Syuriyah KH Abdul Wahab Chasbullah.
Ketua PCNU Kota Semarang K.H. Anashom bahwa jasa Kiai Ridhwan ini sangat besar dalam dakwah dan perjuangan kemerdekaan “Kiai Ridhwan ini termasuk Ulama yang melahirkan generasi-generasi emas” kata Kiai yang berprofesi sebagai Dosen Universitas Islam Negeri Semarang.
Lebih lanjut anashom juga menerangkan tentang Kiai Sholeh yang saat ini banyak dijadikan objek penelitian para doktor.
“Keilmuan Kiai Sholeh ini luar biasa, sekarang ini banyak menjadi bahan penelitian. Salah satu yang mendapat gelar doktor dari ilmu mbah Sholeh Darat ini katib Syuriah PCNU Semarang Pak In’am (Dr. K.H. In’amuz Zahidin).” terang anashom menutup sambutan. (rifqi.sorotindo)