Semarang – Status yang diunggah oleh Sugi Nur Raharja alias Gus Nur di halaman fans page Facebook miliknya telah membuat resah netizen dan viral di banyak media sosial. Pernyataan yang diunggah di Fans page dengan nama Gus Nur Ngaji Bareng membuat resah di kalangan pemuda Ansor. Utamanya Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Semarang.
Malam ini (19/10/17) setelah mengikuti kegiatan refleksi hari santri nasional GP Ansor Kota Semarang menyampaikan siaran pers di sekretariatnya, Gedung PCNU Kota Semarang jl Puspogiwang I No 47 Semarang. Dalam siaran persnya Ansor Semarang siap polisikan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur.
“Status tersebut tidak sesuai dengan fakta yang ada. Ia mempolitisir demi mendapatkan simpatik masyarakat. Kami satu komando. Saya sudah cek semua personil dan saya pastikan bahwa tak ada personil Banser yang memiliki foto seperti yang diupload. Kami juga tidak mengambil gambar surat pernyataan permohonan maaf dari saudara Sugi Nur Raharja”. Kata Sekretaris PC GP Ansor Kota Semarang Rahul Syaiful Bahri.
Rahul juga membantah bahwasanya dalam proses mengajak Sugi Nue Raharja ke Polrestabes Semarang dan mediasi Banser (Barisan Ansor Serbaguna) sebagai Unit pasukan khusus Ansor melakukan persekusi dan tindakan melanggar hukum lainnya.
“Saudara Sugi Nur Raharja kami ajak ke Polrestabes Semarang bersama beberapa orang panitia secara baik-baik. Seorang personil kami satu mobil dengannya. Tidak ada tindakan yang mengarah pada persekusi. Saat menulis dan menandatangani surat pernyataan tersebut juga ada seorang pengacara” Jelas Rahul.
Rahul menyatakan fakta sebenarnya Sugi Nur Raharja yang berdusta dengan memutar-balikkan fakta yang sebenarnya di halaman fans page miliknya “Justru saudara Sugi yang mengkhianati kami. Kami ajak mediasi di Polrestabes Semarang dengan cara yang baik. Bahkan pada kami di hadapan kepolisian dirinya mengaku-ngaku sebagai orang NU. Faktanya penyebaran video YouTube banyak isi ceramahnya yang menghina Ulama NU dan Banser. Bahkan menuduh Presiden, Menteri, Dosen, Profesor, Kiai dan Ormas sebagai saracen. Kesepakatan di Polrestabes Semarang juga menyatakan bahwa saudara Sugi tidak akan meng-upload video ceramahnya di Semarang. Dia juga bersedia menghapus semua videonya karena bernuansa konten profokatif.”
Dalam rencana tindakan selanjutnya GP Ansor Semarang menyatakan siap adukan kasus tersebut pada pihak yang berwajib, “Kami tahu dia pembohong besar, seorang yang mengaku dirinya muslim harusnya tidak memfitnah. Orang islam tahu benar bahwasanya fitnah itu lebih keji dari sebuah pembunuhan”. Tegasnya.
Dia menunjukkan bahwasanya GP Ansor merupakan sebuah organisasi yang penuh dengan pemikir dan kompeten. ” Kami tahu betul jalur yang semestinya ditempuh dalam menangani setiap kasus itu berbeda. Tim kami telah banyak melakukan berbagai macam kajian hukum dan media. Kami tegaskan bahwa tindakan yang diambil bukanlah sebuah kegiatan yang lata. Kami sudah lama mengamati semua itu. Dan atas tindakan tersebut kami telah berkoordinasi dengan segenap jajaran dan pihak berwajib. Tepatnya kemarin malam (17/10/19). Kami siap polisikan saudara Sugi Nur Raharja ” Pungkas pria yang pernah menjadi Ketua PC IPNU Kota Semarang tersebut dengan tegas. (Rifqi_sorotindo)