sorotindonesia.com, SEMARANG – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jawa Tengah menyemarakkan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 dengan berziarah ke makam para pejuang kemerdekaan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang, Jalan Pahlawan Semarang.
Selain berziarah ke TMP Giri Tunggal Semarang, pengurus KNPI Jateng juga menyempatkan ziarah ke sejumlah makam para wali dan pendiri Kota Semarang, seperti Sunan Pandanaran, Makam Al-Habib Toha Depok, dan Makam Pangeran Terboyo.
Ketua DPD KNPI Jawa Tengah, Nur Wahid mengatakan, di hari Sumpah Pemuda, ia ingin para pemuda mengikuti keteladanan para pahlawan yang telah rela berkorban demi kemerdekakan bangsa Indonesia.
“Kita sebagai generasi muda wajib melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pendahulu,” kata Nur Wahid, Rabu (28/10).
Menurutnya, banyak cara yang dapat dilakukan dalam meneruskan para pejuang bangsa, di antaranya ikut mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Kemudian, meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme.
“Kalau dulu berjuangnya dengan mengangkat senjata untuk melawan penjajah, tapi sekarang cukup dengan berkontribusi nyata pada bangsa,” ujarnya.
Selain berziarah, KNPI Jateng pada kesempatan itu juga memberikan anugerah Pemuda Award 2020 terhadap lima tokoh muda inspiratif Jawa Tengah, yakni Ketua Kadin Jawa Tengah Paradigma Baru, Ali Abdul Rohman.

Ali merupakan pemilik PT Glagahwangi Barwaso Indo. Kiprahnya di Kadin Jateng Paradigma Baru membuatnya pernah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada awal Oktober 2020.
Selanjutnya, Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Kota Semarang 2016 dan Sekertaris Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) Jawa Tengah, Fattah Rosihan Affandi.
Kemudian, Muhammad Nasir, perintis central usaha “Kangkung-Ku Khas Jali”. Usaha ini berjalan dengan baik hingga mengantarkannya meraih Juara III lomba Wirausaha Muda Pemula Tingkat Nasional yang diadakan Kemenpora pada pertengahan Oktober 2020.
Selanjutnya, Ershad Salam, pemuda berdarah Srilanka ini menamatkan pendidikan S1 hingga S3 di Inggris di bidang teknik pesawat terbang. Sempat menjadi pilot beberapa tahun, kemudian ia memilih keluar dan menekuni bisnis pin dan cidera mata dari bahan tembaga. Karyanya ini pernah dipakai ibu negara Iriana Joko Widodo. Selain itu, pada 2017 ia dipercaya membuat mahkota Miss Universe.
Selanjutnya, Laila Fadia el Fouz A Rafiq, yang merupakan anak dari pedangdut senior A Rafiq. Fadia mengikuti jejak ayahnya, yaitu sebagai pedangdut. Namanya melejit setelah ia melemparkan sebuah single lagu berjudul Cik Cik Bum Bum (2000).
Fadia pernah menjadi Wakil Bupati Pekalongan periode 2011-2016 mendampingi Amat Antono. Sekarang dia sedang berkompetisi dalam dalam pilkada serentak 2020 sebagai calon Bupati Pekalongan. Selain menjadi politisi Fadia juga menekuni dunia seni dan bisnis.
Salah satu penerima penghargaan, Ali Abdurrahman, menjelaskan bahwa apa yang dia raih saat ini adalah bentuk upaya mewujudkan mimpi kemandirian bangsa.
“Saya dulu hanya pedagang ayam di pasar Cipinang Jakarta. Kemudian saya pulang ke kampung halaman membuat sebuah usaha, sehingga berdirilah sebuah perusahaan seperti sekarang ini. Sekarang kami sudah bekerja sama dengan perusahaan Vietnam di bidang makanan,” katanya. (AW-RH)