Pemilih Pemula Kota Semarang Pemberani dan Kritis, Berani Deklarasi dan Beri Masukan Kepada Yoyok-Joss

oleh -
oleh
DPC Penentu Arah Kota Semarang bersama Yoyok Sukawi dan Joko Santoso berfoto bersama seusai deklarasi dan dialog di kedai kopi Borjuis, Jalan Kapten Piere Tendean, Sekayu, Rabu (16/10/2024) malam. Foto: dokumentasi
Kegiatan dialog interaktif calon wali kota dan wakil wali kota Semarang, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) bersama anak-anak muda Kota Semarang di kedai kopi Borjuis, Jalan Kapten Piere Tendean, Sekayu, Rabu (16/10/2024) malam. Foto: dokumentasi

SEMARANG , sorotindonesia.com – Generasi muda kota Semarang sebagai pemilih pemula menunjukkan diri sebagai generasi Z yang pemberani dan kritis terhadap pembangunan. Dalam kontestasi Pilwalkot Semarang, mereka tidak sekedar asal deklarasi mendukung Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Semarang nomor urut 02, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss).

Lebih dari itu para anak muda ibu kota Jawa Tengah juga melakukan dialog interaktif dengan peserta dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa perguruan tinggi di Kota Semarang.

Dialog bertajuk Diskusi Panel Pemimpin Perspektif Anak Muda “Membentuk Pemimpin Masa Depan: Suara Anak Muda Untuk Perubahan” tersebut diinisiasi oleh DPC Penentu Arah Kota Semarang dan Forum OSIS Kota Semarang.

Bertempat di kedai kopi Borjuis, Jalan Kapten Piere Tendean, Sekayu, Rabu (16/10/2024) malam, diskusi panel ini berjalan dengan santai dan interaktif. Para generasi Z menyampaikan keresahan atas persoalannya kepada Yoyok Sukawi-Joko Santoso.

Di antara berbagai persoalan yang ditanyakan oleh para pemilih pemula ini ialah peningkatan kualitas pendidikan dan akses lapangan pekerjaan yang lebih luas. Ada pula yang menanyakan tentang ruang kreatif yang bisa mewadahi potensi anak-anak muda supaya bisa terus berkembang.

Nathan, salah satu siswa SMA negeri di Semarang mengeluhkan tentang minimnya ruang kreativ bagi anak-anak muda untuk menyalurkan hobi dan potensinya. Dirinya juga berharap agar anak-anak muda ke depannya bisa dilibatkan dalam pembangunan Kota Semarang.

DPC Penentu Arah Kota Semarang bersama Yoyok Sukawi dan Joko Santoso berfoto bersama seusai deklarasi dan dialog di kedai kopi Borjuis, Jalan Kapten Piere Tendean, Sekayu, Rabu (16/10/2024) malam. Foto: dokumentasi
DPC Penentu Arah Kota Semarang bersama Yoyok Sukawi dan Joko Santoso berfoto bersama seusai deklarasi dan dialog di kedai kopi Borjuis, Jalan Kapten Piere Tendean, Sekayu, Rabu (16/10/2024) malam. Foto: dokumentasi

“Kami berharap pemimpin ke depan bisa mendukung kapasitas dan peningkatan skill anak-anak dengan pelatihan maupun kami diberikan akses untuk bisa berkolaborasi terlibat dalam pembangunan Kota Semarang,” kata Gen Z tersebut kepada Yoyok Sukawi.

DPSP

Mendengar pertanyaan itu, Yoyok Sukawi menyampaikan bahwa pihaknya memiliki sejumlah program yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak muda. Dia menawarkan program pra kerja berupa pelatihan untuk para lulusan SMA, SMK, dan juga perguruan tinggi.

“Kita punya program Pra Kerja untuk Generasi Z yang baru lulus SMA dan SMK dan juga kuliah. Pemerintah kota nantinya akan punya Balai Latihan Kerja, nah itu para fresh graduate akan dibekali keterampilan selama tiga bulan dan juga akan diberi insentif,” ungkap Yoyok.

Comments

comments