Pelukis Abstrak Modern Aby Andriana Gelar Pameran Tunggal di De Paviljoen Hotel Bandung

oleh -
Pelukis Abstrak Modern Aby Andriana Gelar Pameran Tunggal di De Paviljoen Hotel Bandung
Pembukaan gelaran Andriana Solo Exhibition (Pameran Tunggal Andriana) oleh General Manager De Paviljoen Hotel Bandung, Aditya, bersama dengan Ketua Keam's Art, Herru Prayogo, di terrace Dengan Paviljoen Hotel, Jl. RE Martadinata, Kota Bandung, Sabtu (27/4/2019).

BANDUNG, sorotindonesia.com,- Seniman lukis abstrak modern tanah air asal Bandung, Aby Andriana, gelar pameran tunggal di De Paviljoen Hotel Kota Bandung bertajuk Andriana Reborn Solo Exhibition.

Acara yang dibuka secara bersama oleh General Manager De Paviljoen Hotel Bandung, Aditya, Ketua Keam’s Art Exhibition Indonesia, Herru Prayogo, dan Aby Andriana ini, akan berlangsung dari tanggal 27 April 2019 hingga 27 Mei 2019.

Karya lukis Aby Andriana dipamerkan mulai dari lobby di lantai dasar, tangga koridor menuju lantai 2, hingga di sepanjang lobby lantai 2.

“Koleksi yang dipamerkan sekitar 40 lukisan,” kata pelukis yang akrab disapa dengan panggilan Andrian ini.

Salasatu karya Andriana yang diberi judul, Black Infinity, yang dipamerkan di salasatu sudut ruang de Paviljoen Bandung.

“Ini adalah pameran tunggal pertama saya di Bandung. Saya juga awalnya kaget saat dikontak oleh Keam’s Art,” ungkapnya sambil tersenyum saat diwawancara oleh wartawan.

Sebagai pelukis, sambung Andrian, karena satu alasan ia sempat vakum dalam berkarya setelah terakhir mengikuti eksebisi di Shanghai Tiongkok pada tahun 2017 lalu.

“Pameran ini yang membuat saya kembali dengan karya lukisan terbaru, sehingga diambil tema, Reborn.” ungkapnya lagi.

Lukisan abstrak yang dibuat oleh Andrian ini sangatlah menarik, ia menuangkan imajinasinya ke atas kanvas dengan corak warna abstrak yang khas.

Baca Juga:  Wine Market Di Koffie Story Hotel De Paviljoen Bandung

Bila diperhatikan, dari lukisan yang dipamerkannya di De Paviljoen, umumnya Andrian menampilkan konsep abstrak yang soft. Demikian pula ada yang dominan warna gelap, ada yang bright.

Hal tersebut juga yang ternyata menggelitik perasaan tuan rumah. General Manager De Paviljoen, Aditya, menyebutkan, “Hasil karya Adriana ini bisa dikatakan berbeda dengan yang lain, misalnya jika dibandingkan dengan karya Kang Herru (Herru Prayogo) yang menampilkan lukisan yang lebih ekspresif,” ucap Aditya.

“Pada lukisan Adriana yang cerah dan colour, justru itu menggambarkan saat ia galau. Pada lukisan yang gelap, justru menggambarkan suasananya sedang senang, ya, keunikan Adriana salasatunya itu,” terang Aditya.

Karya-karya Adriana yang artistik, lanjut Aditya, menambah value terhadap seni itu sendiri.

General Manager De Paviljoen Bandung, Aditya, saat mengamati salasatu lukisan yang dipamerkan dalam Andriana Reborn Solo Exhibition, didampingi langsung oleh sang pelukis, Aby Andriana.

Dengan hadirnya pameran lukisan di hotelnya, Aditya menjelaskan, “Ya, ini saling keterkaitan, pertama adalah sisi hiburan bagi pengunjung dan tamu hotel kita, kita juga berharap pengunjung dan wisatawan bisa mengapresiasi seniman-seniman Bandung. Karena selama ini banyak seniman yang kesulitan untuk mengeksplor karya seninya, terutama pada saat mereka akan membuat eksebisi solo. Nah, sekarang kita coba memfasilitasi hal tersebut,” jelasnya.

Baca Juga:  Teddy Suchyar Janjikan Penampilan Spektakuler di Pameran Lukisan Akbar Sejuta Bunga

Sang kurator seni yang juga Ketua Keam’s Art Exhibition Indonesia, Herru Prayogo, pada kesempatan terpisah menerangkan kepada wartawan, “Jadi, eksebisi tentang Andriana ini, sebelumnya saya pernah bareng dengan dia saat event di Shanghai Tiongkok tahun 2017, dan tentunya saya tertarik ingin menampilkan karya-karya beliau di Paviljoen Hotel Bandung ini, kota kelahirannya,” terangnya.

“Karya Andriana adalah abstrak grafis, atau abstrak modern dekoratif yang saat sekarang di Indonesia tidak banyak yang sama dengan Andriana, bahkan itu menjadi trendmark-nya Andriana,” ungkap Herru yang pada pembukaan Andriana Reborn Exhibition ini melakukan kolaborasi seni dengan Mamay Somantri and 4S Jazz Bandung.

“Lebih dari 15 tahun sebagai pelukis, Andriana sempat stag di 2009, lalu tahun 2015 bangkit kembali dan bertemu dengan saya di Shanghai tahun 2017. Artinya, Adriana terlahir kembali. Kita support beliau karena karyanya bagus. Kolektornya ada yang dari Tiongkok, Singapura dan Australia, kenapa beliau tidak menembus Indonesia?, padahal ia asli orang Bandung,” beber Herru, terkait supportnya di eksebisi solo Andriana reborn kali ini.[St]

Comments

comments