sorotindonesia.com, BANDUNG,- PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) selaku produsen semen nasional dengan merek DYNAMIX, menggelar acara gathering bersama kontraktor dan pengembang terpercaya di wilayah Bandung dan sekitarnya, yang dilaksanakan di ballroom eL Royale Hotel, Jl. Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (12/11/2019) siang.
Kegiatan ini merupakan rangkaian awal pasca pergantian nama yang sebelumnya merek semen HOLCIM, yang kini berubah menjadi DYNAMIX.
Mengusung tema Berani Berubah Lebih Baik, acara yang digelar tersebut juga bertujuan untuk mempererat sinergi dan silaturahmi dengan para pelanggan, agar DYNAMIX semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menjadi andalan untuk segala kebutuhan pembangunan.
“Momen kali ini sangat penting untuk mengenalkan DYNAMIX sebagai merek baru kami, serta menjalin relasi dan kemitraan bersama dengan pelanggan. Selain itu, Bandung juga merupakan salah satu pasar yang sangat potensial untuk dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari laju pembangunan infrastruktur dan tata letak kota yang semakin berkembang. DYNAMIX merupakan komitmen kami untuk terus berinovasi dan memberikan solusi untuk pembangunan yang berkualitas,” terang Giri Prabowo, Group Head Sales PT Solusi Bangun Indonesia Tbk.
Dalam kesempatan ini, SBI juga mengajak para pelanggan untuk melihat peluang konstruksi di Indonesia. kedepan sena pentingnya peran kontraktor dan pengembang dalam pemilihan bahan bangunan yang tepat dan sesuai kebutuhan. “Penggunaan material yang berkualitas dan penerapan metode yang tepat dalam sebuah pembangunan tentunya akan memberikan hasil bangunan yang terbaik dan tahan lama melalui pekerjaan yang efisien,” tutup Giri.
Acara gathering yang dihadiri oleh lebih dari 150 mitra kontraktor dan pengembang itu berlangsung meriah, turut diramaikan oleh penampilan budaya serta talkshow.
Sinergi dengan Semen Indonesia, SBI Capai Kinerja Positif
Sejak bergabung dengan Semen Indonesia pada Februari 2019, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) terus memacu kinerja perusahaan dengan bersinergi bersama Semen Indonesia.
Tren kinerja positif dari SBI terus berlanjut, terdorong oleh program-program efisiensi dan sinergi yang terus dilakukan bersama Semen Indonesia.
Sinergi dengan Semen Indonesia mendorong kenaikan pendapatan sebesar 2,23 persen, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.
Hal tersebut dijelaskan oleh Presiden Direktur SBI, Aulia Mulki Oemar, melalui siaran pers-nya tentang kinerja keuangan perusahaan kuartal ketiga tahun 2019 yang diumumkan pada tanggal 30 Oktober 2019 lalu.
“Sinergi dengan Semen Indonesia mendorong kenaikan volume penjualan SBI sebesar 2.27 persen dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan perusahaan sebesar 2,23 persen menjadi Rp 7,7 triliun, dari sebelumnya Rp 7,6 triliun pada periode yang sama tahun 2018,” ungkapnya.
Laba bruto, lanjut Aulia Mulki Oemar, meningkat 37,71 persen dan EBITDA melonjak hingga 68,82 persen.
“Pencapaian ini tidak lepas dari program-program efisiensi dan sinergi yang terbukti berhasil menurunkan faktor-faktor biaya penjualan dan operasional. Biaya operasional turun 10,47 persen dikontribusikan oleh penurunan pada beban distribusi 3,08 persen dan penurunan beban penjualan 47,68 persen,” ungkapnya lagi.
Lebih lanjut diterangkan oleh Aulia Mulki, “Beragam upaya yang dilakukan oleh perusahaan seperti peningkatan utilisasi pabrik dan program transformasi biaya, mampu memberi kontribusi pada total penurunan beban pokok pendapatan sebesar 5,47 persen. Laba Sebelum Bunga dan Pajak Penghasilan tercatat mencapai Rp 665 milyar, dibandingkan kerugian pada periode yang sama tahun 2018. SBI juga mampu bangkit dari keterpurukan sejak tahun 2015 dan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 134 milyar jika dibandingkan kerugian yang dialami pada tahun-tahun sebelumnya,” terangnya.
Setelah meluncurkan Dynamix sebagai merek baru pada akhir September 2019 lalu, SBI kini gencar melakukan komunikasi dan sosialisasi kepada seluruh pelanggan dan para pemangku kepentingan melalui beragam program.
“Kedepan, SBI akan terus fokus untuk melanjutkan tren positif ini guna terus memperbaiki kinerja keuangan dengan memperkuat fundamental operasional, serta fokus pada program-program penambahan nilai untuk konsumen baik dari produk, solusi, maupun layanan pelanggan,” pungkasnya.****
[St|Rl]
