JAKARTA, sorotindonesia.com – Pengacara senior Prof. Dr Otto Cornelis Kaligis menyebutkan bahwa calon presiden Prabowo Subianto adalah negarawan sejati yang mendedikasikan hidupnya untuk kepentingan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Hal tersebut disampaikannya saat ditemui sorotindonesia.com di Jakarta, Rabu (24/1/2024).
“Kita harus akui, meski Prabowo dua kali kalah di pilpres oleh Jokowi, tetapi di periode 2019-2024 ini beliau bisa bekerjasama baik dengan Jokowi. Beliau sudah menunjukan kenegarawanannya, tanpa ada dendam,” kata OC Kaligis.
Menurutnya, jiwa NKRI yang terpatri dalam diri Prabowo Subianto ini tidak lepas dari peran sang ayah, Soemitro Djojohadikoesoemo, yang telah mengajarkannya sejak kecil.
Soemitro Djojohadikoesoemo sendiri dikenal sebagai begawan ekonomi Indonesia yang pernah hidup di pengasingan ditemani istrinya Dora Marie Sigar selama masa perjuangan membangun kemerdekaan Indonesia.
“Prabowo sejak kecil sudah dilatih oleh ayahnya, Soemitro Djojohadikoesoemo. Sedangkan ibunya adalah teman main bridge saya, waktu itu saya memegang Persatuan Bridge Jakarta, dan ibunya, Dora Marie Sigar, adalah Pengurus Bridge Indonesia atau GABSI (Gabungan Bridge Seluruh Indonesia). Kita bermain bridge sejak masih mahasiswa, dan Ibunda Prabowo itu pernah menjadi juara ke-4 bridge dunia,” kenang OC Kaligis.
Melihat latar belakang keluarga Prabowo Subianto, ia meyakini jiwa NKRI yang dimiliki oleh capes nomor urut 2 di Pilpres 2024 tersebut.
“Artinya, kita butuh kepemimpinan yang negarawan, toleran dan setia pada NKRI. Mestinya kan waktu Prabowo bersaing dengan Jokowi, kans menangnya besar, namun sewaktu kalah, dia (Prabowo Subianto) mempunyai jiwa besar dengan bekerjasama dengan orang yang telah mengalahkannya di pilpres. Jadi, saya tidak akan ragukan jiwa NKRI yang dimilikinya dan tidak mungkin Prabowo mengkhianati founding father bangsa Indonesia,” ujarnya.
Terkait dengan calon wakil Prabowo, Gibran Rakabuming Raka, OC Kaligis mengingat perjuangan para pemuda Indonesia pada tahun 1928.
“Tahun 1928 lahir Sumpah Pemuda yang semuanya dirancang dan dilakukan oleh anak muda yang usianya sekitar 20 tahunan. Bahkan saat itu ada yang masih berumur 18 tahun, namanya Yohana Tumbuan (Jong Celebes). Lalu perlu diingat, WR Supratman saat membuat lagu Indonesia Raya umurnya masih 21 tahun. Indonesia Menggugat juga saat Soekarno masih berumur 29 tahun. Jadi, jangan ragukan kemampuan anak muda untuk membangun bangsa ini semakin maju,” beber OC Kaligis.
Secara pribadi, OC Kaligis juga menginginkan pemerataan pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan Jokowi untuk terus dilanjutkan. Karena dampaknya sangat terasa bagi masyarakat.
“Yang paling penting, sekarang infrastruktur yang dibangun oleh pemerintahan Jokowi baik jalan maupun jembatan sudah banyak. Jalan puluhan ribu kilometer, termasuk di Papua. Begitupun bendungan begitu banyak dibangun untuk menunjang produksi pertanian yang diharapkan meningkatkan kesejahteraan para petani. Sehingga pembangunan yang sudah dilakukan tersebut perlu dilanjutkan,” pungkasnya.*