Muslimat NU Susukan Ungaran Timur Santuni Ratusan Anak, Ini Rinciannya!

oleh -
oleh
Anak yatim-piatu, yatim dan piatu penerima santunan bulan Muharram Muslimat NU Susukan. (dok)

SEMARANG, sorotindonesia.com – Ratusan anak menerima santunan bulan Muharram Pimpinan Ranting (PR) Muslimat NU Susukan, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Mereka yang terdiri dari 3 anak yatim-piatu, 63 anak yatim, dan anak piatu sebanyak 35 orang.

“Jumlahnya 101, mereka ini semua warga Susukan,” kata Rochmah kepada media, Jumat (19/7/2024).

Ia menyebut dari RW 1 Susukan Godosari/ dan Petung, RW 2 Susukan Siroto, RW 3 Susukan Mojo, RW 4 Susukan Krajan, RW 5 Susukan Kaligawe, RW 6 Susukan Ngemplak, RW 7 Susukan Mojo bawah gunung Kalong, RW 8 Susukan Sipegung, RW 9 Susukan Sitalang dan Sitangkil.

“Alhamdulillah semuanya hadir saat pemberian santunan malam sepuluh Muharram kemarin,” ujarnya.

Memberi santunan terhadap anak yang ibunya telah tidak atau piatu memang bukan bagian dari ibadah sunnah pada tanggal sepuluh. Terkait hal itu, Rochmah berpandangan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan sosial dari para pegiat organisasi ibu-ibu NU di Susukan.

Ia pun menyebut latar belakang anak penerima santunan tersebut memang layak untuk diperhatikan. “Rata-rata bekerja sebagai buruh kasar dan buruh pabrik, ada yang jualan arang di pasar, jualan bumbu di pasar, jual bubur di meja depan rumah, ada yang ikut kerja tukang masak di catering, ada yang kerja di fotokopian, ada yang bungkus jajanan disetor-setorkan di warung, buruh nyetrika di rumah, itu pun kalau ada yang nyuruh,” paparnya.

Baca Juga:  Jurnalisme Positif Penting Untuk Membangun Optimisme di Tengah Konflik

“Ada yang tidak kerja karena ibuknya sakit-sakitan, makannya dibantu tetangga yang masih keluarga, yang yatim-piatu makan ikut kakaknya yang hidup pas-pasan untuk menghidupi keluarga dan adik-adiknya, ada yang pegawai tapi yang tapi yang 4 orang, ada juga yang pensiunan tapi juga pas mepet untuk makan sehari-hari,” sambungnya.

DPSP

Kendati demikian, ia bersyukur semua masih berusaha memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus meminta-minta dari belas kasihan orang lain. “Alhamdulillah semua bisa menghidupi anak-anaknya dengan izin Allah,” tuturnya.

Terkait donasi yang digunakan untuk santunan, ia menyebut dana berasal dari para tokoh masyarakat yang menjadi donatur kegiatan. Selain itu, juga sudah menyediakan kas khusus untuk kegiatan sosial bulan Muharram.

Setiap anak mendapatkan uang dengan jumlah Rp 500 ribu, secara rinci Rp 400 ribu dalam bentuk uang tunai, sedangkan seratus ribu berupa paket sembako. “Pengurus Muslimat NU Ranting Susukan setiap bulannya beramal dan terkumpul sampai bulan Muharram, ini kita kasihan pada anak-anak yatim dan piatu,” jelasnya.

Baca Juga:  Waspada! Gus Samsudin Pesulap Merah dan Upaya Wahabi Rusak NU

Terkait donasi yang digunakan untuk santunan, ia menyebut dana berasal dari para tokoh masyarakat yang menjadi donatur kegiatan. Selain itu, juga sudah menyediakan kas khusus untuk kegiatan sosial bulan Muharram.

Anak yatim-piatu, yatim dan piatu penerima santunan bulan Muharram Muslimat NU Susukan. (dok)

Di lain kesempatan, pihaknya juga pernah mengajak anak-anak tersebut berwisata di Coelosia, tepatnya pada tanggal 12 Juli 2024 kemarin. “Kami bersama sama anak-anak yatim, piatu, dan orang tuanya serta pengurus Muslimat ibu asuh di ranting Susukan Ungaran Timur berwisata bersama secara gratis,” ungkapnya.

Untuk melestarikan ajaran agama dalam berlomba dalam kebaikan, ia berharap kegiatan tersebut bisa terlaksana dengan lebih baik lagi di masa mendatang.

“Alhamdulillah acara ini didukung oleh semua banom NU dan bapak takmir se kelurahan Susukan, serta semua warga kelurahan susukan. Mudah-mudahan bisa lebih lagi dalam kegiatan sosia, dan mereka yang menerima juga bisa hidup lebih layak,” ucapnya. (rf)

Comments

comments