Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengingatkan tentang akar korupsi yang berawal dari minimnya integritas. Ia mengutip kembali pernyataan seorang sejarawan moralis Inggris, John Emerich Edward Dalberg Acton atau Lord Acton yang terkenal, “Power tend to corrupt, absolute power corrupt absolutely.”
“Kalau kita bicara tentang korupsi, orang bisa korupsi karena dia tidak berintegritas. Karena rumus korupsi = kekuasaan + kesempatan – integritas. Atau sistem di kementerian itu yang memberikan celah bagi perilaku korupsi. Terkadang bukan karena serakah, atau adanya kesempatan, atau bahkan persoalan kebutuhan belaka. Namun sistem yang lemah, buruk ataupun gagal, justru membuka celah korupsi,“ tegas Firli.
Hal ini disampaikan Firli saat menyampaikan materi mengenai integritas kepemimpinan dalam penyelenggaraan pemerintahan kepada 40 pejabat struktural eselon I yang berasal dari Instansi pemerintah pusat dan daerah, di Gedung Graha Wisesa, Jakarta Pusat (2/3).
Dalam acara tersebut, Ketua KPK juga membacakan puisi yang pernah ia tulis yang bertema tentang akar. Firli mengingatkan mereka agar dapat merenungkan kembali bahwa yang terpenting ialah menguatkan akar integritas di dalam diri tiap-tiap individu.
Akar, akar bekerja keras menembus tanah dan bebatuan
Hanya untuk mencari makan sebatang pohon
Akar tidak pernah tidur, sekalipun daun lelap tertidur
Banyak orang menikmati buah, tapi tak satu pun berterima kasih kepada akar
Dalam penutupan, Firli mengatakan bahwa mencapai tujuan negara itu tidak dititipkan ke orang per orang, tidak dititipkan ke kelompok, tapi dititipkan ke semua anak bangsa. [Dok.]