Kolonel Yusep Tinjau IPAL PT Sansan Saudaratex Jaya

oleh -
Kolonel Yusep Tinjau IPAL PT Sansan Saudaratex Jaya

CIMAHI, sorotindonesia.com,- Komandan Sektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, S.IP, M.Si., kunjungi PT Sansan Saudaratex Jaya di Jalan Cibaligo, Kota Cimahi, untuk meninjau fasilitas IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dari perusahaan produk tekstil garmen dan pencelupan tersebut, Senin (29/7/2019).

Peninjauan ini juga sekaligus untuk melihat pembenahan yang dilakukan PT Sansan Saudaratex di area IPAL setelah beberapa waktu lalu satgas melokalisir saluran drainase perusahaan itu karena mengeluarkan cairan berwarna kotor ke aliran sungai.

Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat ke fasilitas IPAL PT Sansan Saudaratex Jaya, Cimahi, Senin (29/7/2019).
Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat saat melaksanakan pengecekan ke fasilitas IPAL PT Sansan Saudaratex Jaya, Cimahi, Senin (29/7/2019).

“Kita Sektor 21 hari ini, Senin 29 Juli 2019, melaksanakan pengecekan ke PT Sansan Saudaratex, Jl. Cibaligo No 33, yang kurang lebih 2 minggu yang lalu ada keluar limbah kotor ke saluran masyarakat, dan kita lokalisir,” kata Kolonel Yusep, Dansektor 21.

“Setelah kita konfirmasi ke perusahaan, bahwa itu ada kesalahan kerja, bukan dari pengolahan IPAL, tapi meski demikian saya selaku Dansektor 21 tidak mau melihat alasan itu. Tetap kita tutup dan kita kasih waktu untuk pembenahan,” terangnya.

Lebih lanjut diterangkan oleh Kolonel Yusep, “Setahun yang lalu kita pernah datang kesini, dulu IPAL-nya sudah ada, tapi kapasitasnya masih sedikit, kurang lebih 1.000 meter kubik, dan kiri kanannya masih banyak lumpur. Karena perusahaan ini sudah meningkatkan produksinya, sehingga kini kapasitas IPAL ditambah menjadi 3.000 meter kubik. Tadi kita sudah lihat, ada beberapa bangunan baru, ada 2 tangki disana yang untuk biologi anaerob yang tertutup tanpa oksigen, juga tower besar yang bisa menampung 3.000 meter kubik yang berisi bakteri yang bisa kena udara, dan beberapa bangunan lain,” terang Kolonel Yusep lagi.

“Cost untuk pengembangan IPAL ini diangka 15 miliaran, tapi saya tidak melihat itu, karena sudah menjadi keharusan bagi industri untuk mengelola IPAL dengan baik. Poin saya adalah saat terakhir mengambil sampel di outlet, saya syaratkan ada ikan koi hidup dan sudah bening, ini hasilnya dari perusahaan ini,” ucap Kolonel Yusep sambil menunjukkan sample air hasil olahan limbah PT Sansan Saudaratex yang berwarna bening.

“Ini yang kita lihat yang bisa dan aman dibuang ke masyarakat. Banyak yang bangun IPAL hingga miliaran, tapi hasilnya tidak maksimal seperti ini,” ujar Dansektor 21 ini lagi.

“Jika hasilnya sudah bening dan ada ikan koi hidup seperti ini, sudah layak dibuang dan tidak merusak lingkungan di aliran DAS Citarum. Tugas saya sesuai Perpres No.15 tahun 2018 dibawah Dansatgas dan Pengarah dari Menko Maritim adalah mempercepat revitalisasi DAS Citarum agar bisa di manfaatkan lagi oleh masyarakat disekitarnya,” tegasnya.

Diingatkan oleh Kolonel Yusep kepada pihak PT Sansan Saudaratex agar konsisten menjaga hasil olahan limbahnya.

Kesempatan yang sama, manajemen PT Sansan Saudaratex Jaya, Harry Danubrata, menjelaskan bahwa untuk IPAL pihaknya memilih sebagai investasi jangka panjang, kita memilih proses biologi karena operasional cost lebih rendah. Tinimbang proses kimia yang membutuhkan lahan lebih kecil dan proses lebih cepat, proses biologi ini membutuhkan waktu yang lebih lama, tetapi nantinya kami tidak perlu menggunakan kimia lagi. Untuk proses juga kami memilih beberapa tahapan, untuk memastikan hasilnya mendekati sempurna,” beber Harry Danubrata.

“Komitmen kami adalah menjaga dan memastikan pengolahan limbah kami baik, karena dengan pengolahan yang baik kami sudah hitung, ternyata cost untuk pengolahan menjadi rendah,” ujarnya.

Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat didampingi Manajemen PT Sansan Saudaratex Jaya saat diwawancari awak media seusai pengecekan IPAL sambil menunjukan sampel hasil olahan limbah, Senin (29/7/2019).
Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat didampingi Manajemen PT Sansan Saudaratex Jaya saat diwawancari awak media seusai pengecekan IPAL sambil menunjukan sampel hasil olahan limbah, Senin (29/7/2019).

Untuk teknis saat dua minggu lalu ditemukan oleh Satgas, dijelaskan oleh Harry, “Kami memiliki boiler batu bara dan boiler oil, proses pembilasan menggunakan air limbah supaya netral karena batu bara asam dan limbah bersifat basa. Nah, kami memiliki bak kecil yang mana hasil pembilasan boiler dimasukan ke bak itu kemudian di pompa kembali ke dalam IPAL. Saat kejadian itu kami akui kami lalai, pompa kami mati, operator dan orang lapangan melihat bahwa itu luber, luber itu ke saluran rumah tangga, namun tidak segera melapor dan dibiarkan saja yang menganggap itu cuma tumpah ke jalan. Tapi kelalaian itu langsung kami sikapi dengan pembenahan. Kami tidak main-main untuk hal ini, karena menyangkut juga nama baik perusahaan,” urai Harry Danubrata lagi yang juga berkomitmen terhadap Citarum Harum serta program Industri Bersih Kota Cimahi.(*)

Kolonel Yusep mengamati bak bilasan boiler yang telah dibenahi yang sempat menjadi penyebab saluran drainase perusahaan tersebut dilokalisir Satgas Citarum.

Comments

comments