JAKARTA – Brigjen TNI Tatang Subarna membagikan kisah inspirasinya berkecimpung di dunia militer Angkatan Darat, ia berpengalaman di bidang infanteri dan Kopassus, dan kini jebolan Akmil 1993 ini menyandang pangkat bintang satu di pundaknya. Perjalanan yang tidak mudah untuk mencapainya.
Tatang Subarna merasakan bertahun-tahun lamanya bertugas di Papua hingga sekitar tahun 2016, kemudian menjalani dinas di Seskoad kurang lebih dua tahun, ia lalu dimutasi ke Markas Besar TNI AD (Mabesad) pada tahun 2018. Tatang sempat menjabat Paban IV/Binwatpers Staf Personalia TNI Angkatan Darat (Spersad).
Tatang pun kemudian mengambil Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXI tahun 2020 di Lemhannas dan dinyatakan lulus pada 14 Oktober 2020. Kelulusannya itu membuat Tatang berpeluang besar pecah bintang dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.
Masa-masa penantian korps kenaikan pangkat ini diisi oleh Tatang Subarna dengan berdoa dan bersyukur pada Allah Yang Maha Kuasa.
Sekitar empat bulan melakukan tirakat, SK kenaikan pangkatnya diterbitkan oleh Mabes TNI. Mantan Komandan Batalyon Infanteri 751/Vira Jaya Sakti Sentani inipun menyambutnya dengan sukacita.
Tatang Subarna langsung mencari ibunya untuk menyampaikan kabar bahagia tersebut.
“Saya teriak, saya langsung cari ibu, karena saya di gunung berbulan-bulan (selama tirakat) bersama ibu. Saya sungkem dan saya bilang (surat keputusan) bintang sudah turun. Lalu saya minta dijemput anak,” ucapnya sambil mengusap air mata.
Dia pun menegaskan, keluarga merupakan elemen penting di balik kesuksesannya selama ini. Tatang pun membawa serta keluarga dan ibunya saat upacara kenaikan pangkat.
“Dari perjuangan itu yang paling saya garis bawahi, saya bisa begini karena keluarga. Saat penyematan, saya bawa ibu dan keluarga, orang lain tidak bawa biar, saya tetap bawa,” ujarnya.
“Saya paling sayang sama ibu, setiap hari sungkem sama ibu. Saya bisa begini karena ibu. Kemarin saya izin ke Bapak KSAD bawa ibu foto bersama. Kita sebagai seorang anak harus terus berusaha bagaimana memberikan kebanggaan kepada ibu,” tuturnya.
Sambil berlinang air mata, ibu Tatang, Hj Ino Aryani menyatakan kebanggaannya terhadap sang anak. Dia pun menitipkan pesan agar menjalankan tugas sebaik-baiknya sebagai amanah untuk nusa, bangsa, dan negara.
“Gemetar, dulu di Akmil, lalu ke Istana (Negara), baru kali ini lagi ke Mabes TNI. Semoga jabatan titipan dari Allah bisa dia jalankan tugas untuk nusa, bangsa, dan negara,” kata Tatang Subarna menumpahkan perasaannya.
Tatang ternyata adalah anak tentara, beliau mengikuti jejak ayahnya sebagai seorang prajurit AD dari tamtama dan terakhir pensiun dengan pangkat sersan mayor. Tatang yang sayang dan hormat pada orangtua ini bercita-cita untuk berkarir di militer dan berharap bisa lebih baik dari ayahnya. Selepas SMA, dia diterima di Akmil, Magelang, Jawa Tengah dan lulus pada tahun 1993.
Pria kelahiran Sumedang ini memilih kecabangan infanteri. Tatang masuk ke Korps Baret Merah alias Kopassus pada 1995. Pertama kali dia ditempatkan di Grup 1 Para Komando di Cijantung, Jakarta Timur. Ia memulai karir di militer dan mendapatkan tugas pertama di Timor Timur. Setelah itu, dia kembali mengabdi di Kopassus. Lulus Sesko pertama, dia dipercaya sebagai Staf Personalia di Kodam XVII/Cenderawasih, Papua.
Seiring waktu, sejumlah jabatan pernah diembannya, mulai Paban IV/Binwatpers Spersad, Pamen Denma Mabesad (2020-2021), dan Kadispenad (2021-2022 ).
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memutasi Brigjen TNI Tatang Subarna, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), kini dimutasi menjadi Danrem 064/MY Serang, Kodam III/Siliwangi.***
[Hans/St]