SEMARANG , sorotindonesia.com – Ketua Gerakan Pemuda Nahdliyin (GPN) Kota Semarang, Agus Setyawan menegaskan bahwa memilih pasangan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso (Yoyok-Joss) dan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen (Luthfi-Yasin) adalah amanah dari para kiai yang alim (Ulama); Kota Semarang.
“Memilih Yoyok-Joss ini adalah amanah dari ulama kota Semarang, sebagai umat Islam, khususnya santri ini amanah yang harus dilakukan, nderek dawuh kiai,” kata Agus dalam jumpa pers seusai Konsolidasi Gerakan Pemuda Nahdliyin (GPN) Kota Semarang di kelurahan Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang, Rabu (20/11/2024) malam.
Menurut dia, keputusan para kiai yang memilih pasangan calon kepala daerah berdasarkan agama bukan berarti tidak toleran. Melainkan menjalankan akidah, yaitu percaya kepada nabi dan kitab Allah.
“Agama Islam mengatur semua urusan umat Islam, termasuk dalam urusan politik, ini kita jaga, kita amalkan sesuai dengan yang diajarkan oleh ulama,” ujarnya.
Dia menjelaskan, sebagai bangsa Indonesia memang tidak boleh menolak pemimpin perempuan, dan non muslim di daerah mayoritas penduduknya beragama Islam. Namun batasan toleransi itu bukan sampai pada memilih.
“Logikanya kita kedepankan ukhuwah islamiah dulu baru ukhuwah basyariah, persaudaraan sesama muslim dulu baru persaudaraan sesama umat manusia,” jelasnya.
Menurut dia, akan aneh jika umat Islam mengedepankan non muslim karena sebagai bagian yang punya kuantitas mesti ada yang kualitas.
“Secara kuantitas kan jelas banyak, mosok tidak ada yang dianggap berkualitas, terus memilih umat lain dengan alasan lebih berkualitas, kan aneh ini namanya,” sambungnya.