sorotindonesia.com || Brebes,- Akidah Islam ahlussunnah wal jama’ah merupakan akidah yang menjadi pedoman Nahdlatul Ulama (NU). Oleh sebab itu Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, H. Yaqut Cholil Qoumas menyatakan perjuangan untuk menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan akidah Ahlussunah Wal Jama’ah An-Nahdliyah harus melalui semua bidang, salah satunya lewat jalur politik.
Gus Yaqut, sapaan akrabnya, mengungkapkan hal tersebut saat memberi arahan kepada 2500 anggota Ansor Banser peserta ijazah kubro Satuan Koordinasi Cabang (SATKORCAB) Banser Kabupaten Brebes di halaman Islamic Center, Ahad (24/2/2019).
Menurutnya, politik menjadi penting karena semua peraturan yang mengikat pada harkat hidup warga negara dibuat dengan mekanisme politik, seperti peraturan daerah dibuat oleh DPRD Kabupaten atau Provinsi, dan Undang-Undang dibuat DPR RI. Kalau tidak ada kader-kader Nahdlatul Ulama yang menduduki posisi di lembaga politik, dikhawatirkan akan ada peraturan maupun undang-undang yang melarang amaliah-amaliah Nahdlatul Ulama.
“Kalau kita masih mau istighosah, ziarah kubur, ijazah kubro seperti ini, tidak ada pilihan lain selain menempatkan kader-kader Nahdlatul Ulama di lembaga politik,” tegas Gus Yaqut.
Gus Yaqut melanjutkan, NKRI dan Akidah Ahlussunah Wal Jama’ah An-Nahdliyah harus dijaga di semua bidang. Lebih lanjut, ia mengungkapkan, saat ini bermunculan kelompok-kelompok anti Pancasila dan ingin merubah dasar Negara Indonesia. Karena itu ia mengingatkan kewajiban kader Ansor Banser untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Nahdlatul Ulama.
“Menjaga negeri ini bukan pekerjaan mudah, tapi kita tidak pernah mundur sejengkalpun demi negara dan jam’iyyah yang kita cintai ini,” tegasnya.
Diakhir pidatonya, Gus Yaqut menyatakan apresiasinya kepada GP Ansor Kabupaten Brebes yang menggelar kegiatan ijazah kubro. Dirinya optimistis dengan adanya kegiatan seperti itu dapat menambah semangat kader-kader Ansor Banser untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Nahdlatul Ulama. (hm.arh)
