Selain itu, Joko juga menekankan pentingnya pengembangan sektor pariwisata berbasis teknologi dan ramah lingkungan. Ia mengusulkan pelatihan bagi para konten kreator kampung wisata serta pengembangan manajemen usaha pariwisata untuk meningkatkan kualitas destinasi wisata di Semarang.
“Kami juga akan fokus pada pelatihan konten kreator kampung wisata dan pengembangan manajemen usaha pariwisata yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan. Ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan daya tarik wisata Semarang,” tutup Joko Santoso.
Dengan berbagai rencana pengembangan wisata yang ditawarkan, pasangan Yoyok Sukawi-Joko Santoso berharap dapat membawa Semarang menjadi kota yang lebih dikenal, tidak hanya sebagai pusat ekonomi, tetapi juga sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia. (rf)