SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang berupaya melakukan antisipasi dini pencegahan longsor dan banjir dengan mengimplementasikan hasil penelitian BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional).
Seperti diketahui, persoalan banjir dan longsor masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota Semarang.
Melalui riset BRIN, sejumlah alat canggih seperti pendeteksi longsor, banjir, hingga pencemaran udara akan diterapkan di Ibu Kota Jawa Tengah.
Satu di antaranya yakni ModAthus (Modifikasi Alat Takar Hujan Sementara). Di Kota Semarang, usai Upacara Hari Lahir Pancasila, yang dilaksanakan di Halaman Balai Kota Semarang, Sabtu (1/6), Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyerahkan ModAthus kepada empat Sekolah Dasar (SD) di Kota Semarang.
Kepala Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN, Anang Setiawan Ahmadi mengatakan, BRIN mendukung kebijakan Pemerintah Kota Semarang yang mengusung konsep smart city.
“Ini follow up, tindak lanjut dari kolaborasi. Hari ini kami launching hasil kerja sama riset dan inovasi yang mendukung kebijakan Pemkot Semarang. Salah satunya BRIN mendukung dari salah satu sisi, yaitu lingkungan yang berbasis industri 5.0,” kata Anang.
Dia berharap Kota Semarang bisa menjadi pionir implementasi hasil riset-riset dari BRIN. “Mudah-mudahan dengan riset ini bisa mewujudkan Semarang yang betul-betul terbebas dari dampak korban pada ancaman bencana,” kata dia.