Gudangnya Ahli Qur’an, PCNU Kota Semarang Reorganisasikan JQH

oleh -
Ketua PCNU KH Anashom saat memberikan sambutan arahan pembentukan JQH di Gedung Majlis PCNU Semarang (11/03/2018)
Ketua PCNU KH Anashom saat memberikan sambutan arahan pembentukan JQH di Gedung Majlis PCNU Semarang (11/03/2018)

Semarang, [ Sorot Indonesia ] – Nahdlatul Ulama sejatinya sebagai gudangnya santri dan kiai yang memiliki kompetensi di bidang Al Qur’an. Namun demikian eksistensi para kader NU dalam keilmuan agama secara khususnya dalam Al Qur’an belum banyak terekspos meski secara organisasi, Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) NU telah lama didirikan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua PCNU Kota Semarang, Drs KH Anashom M.Hum., saat memberikan sambutan rapat pembentukan pengurus JQH NU Kota Semarang, Minggu (11/03/2018), di Gedung Majlis Ta’lim NU Kota Semarang Jalan Puspogiwang I Nomor 47 Semarang Barat.

“Eksisistensi JQH ini sangat penting”, kata Anashom menegaskan. “NU itu gudangnya ahli Qur’an. Banyak Kiai dan santri yang kompeten dalam ilmu dan tafsir Al qur’an serta para hafidz Qur’an sehingga dipandang perlu dirapikan secara organisasi” Ungkapnya. Dia menyatakan eksistensi NU sebagai ormas yang menjaga nasionalisme banyak terkespose media mengakibatkan JQH luput dari pemberitaan, “karena mention dalam pemberitaan di medsos banyak menunjukkan konsen NU bela NKRI, maka JQH menjadi luput dari media,” lanjutnya. “Jadi semoga dengan terbentuknya JQH ini nanti akan sangat memberikan manfaat untuk umat”, terangnya. Lebih lanjut dosen UIN WS tersebut juga memberikan saran agar pendataan terhadap para pondok pesantren tahfidz dan Kiai maupun santri tahfidz menjadi prioritas pertama setelah terbentuknya JQH.

Wakil Ketua PW JQH NU Jateng menerangkan bahwa keputusan mu’tamar 2004 di Asrama Haji Boyolali JQH dirubah menjadi badan otonom (banom) dari sebelumnya menjadi lajnah. Dikatakan, selanjutnya pada 2006 Kongres JQH pertama sebagai banom di Al Hikmah 2 Benda Sirampog, Kabupaten Brebes. Ia menerangkan, sebagai banom SK kepengurusan yang diterima tidak dibuat dan disahkan oleh PCNU atau PWNU, melainkan dari PP JQH NU. Diterangkan bahwa dengan masa khidmah JQH berlaku selama 5 tahun dengan komposisi terdiri atas Majlis Ilmi dan Dewan Organisasi

Baca Juga:  PCNU Kota Semarang Gelar Pelantikan Dan Muskercab, KH Miftachul Akhyar : NU Harus Melahirkan Kader-kader Mujaddid

Dalam pergerakan, JQH terfokus pada berbagai bidang. Dia menjelaskan bahwa bidang tilawah, tahfidz, pembinaan tafsir, pembinaan qiraah sab’ah, pembinaan kaligrafi, ta’lif wan nashr, pembinaan dan pengembangan pondok pesantren dan tilawatil qur’an (termasuk pula TPQ) menjadi segmentasi lahan garap perlu diseriusi oleh pengurus JQH

Reorganisasi JQH NU Semarang ini dipandu oleh Wakil Ketua PW JQH NU Jawa Tengah Dr KH Ali Imron AH MAg bersama Sekretaris Dr KH Tholkhatul Khoir MAg, dengan didahului pembacaan Asma’ul Husna yang dipimpin oleh Ketua JQH NU Jateng KH Drs Amjad AH BSc MPd. (ARH-SorotIndo)

Baca Juga:  Giatkan Tilawatil Qur'an, JQH NU Harus Miliki Terobosan Baru
Waka PW JQH NU Jateng KH Ali Imron saat menyampaikan kilas balik sejarah JQH sebelum memimpin rapat di Gedung Majlis Ta'lim PCNU Kota Semarang, (11/03/2018).
Waka PW JQH NU Jateng KH Ali Imron saat menyampaikan kilas balik sejarah JQH sebelum memimpin rapat di Gedung Majlis Ta’lim PCNU Kota Semarang, (11/03/2018).

DPSP

Comments

comments