Ketapang – Pengurus SPBU Sungai Laur, Fahmi, dituding telah menantang wartawan. Informasi itu disebar ke sejumlah portal media.
Menanggapi tudingan tersebut, Fahmi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengaku kaget setelah ada yang mengirim link artikel kepadanya, menurutnya ia tidak pernah mengatakan hal demikian.
“Itu sama sekali tidak benar. Mana pernah saya mengatakan begitu,” ujarnya, Selasa (17/12/2024).
Dijelaskan oleh Fahmi, beberapa waktu yang lalu, sekitar hari Sabtu, ia dikunjungi oleh awak media dan LSM. Kunjungan mereka itu pun menurut Fahmi tidak menyebutkan bila sedang dalam rangka wawancara.
“Saya sempat berbincang tidak lama dengan yang bernama Mus*****, perbincangan biasa, tidak ada hal khusus atau untuk wawancara, dia hanya bilang minta bantu. Itupun bersamaan waktunya pas saya sedang melayani masyarakat yang ingin membuat QR code BBM bersubsidi,” jelasnya.
Fahmi pun tak habis pikir, kenapa tiba-tiba muncul informasi yang mengatakan bahwa ia menantang wartawan untuk pemberitaan.
“Saya heran, saya tidak pernah mengatakan menantang wartawan untuk memberitakan terkait aktivitas SPBU, informasi yang tersebar itu tidak pernah saya mengucapkannya,” ungkapya.
“Tentu saya keberatan. Karena informasi itu sama sekali tidak berimbang, dan kesannya ngomporin dan berpotensi menimbulkan kesalahpahaman kepada saya,” tambahnya.
Oleh karena itu, lanjut Fahmi, ia akan mengambil sikap atas informasi yang beredar tersebut.
“Ya, saya akan mengambil sikap, karena ini menyangkut nama baik pribadi saya. Selama ini saya juga berhubungan baik dengan teman-teman wartawan,” tegas Fahmi lagi.
SPBU Sungai Laur Langgar Aturan?
Kesempatan yang sama, Fahmi juga menyikapi terkait tudingan SPBU tempatnya bekerja telah melanggar aturan karena menyalurkan BBM jenis Pertalite ke wadah drum.
“BBM Pertalite yang kami salurkan lewat media drum ini disesuaikan dengan surat rekomendasi yang telah divalidasi menggunakan barcode untuk kebutuhan masyarakat yang jauh dari SPBU,” terangnya.*
