KAB. BANDUNG, sorotindonesia.com,- Dansektor 21 Satgas Citarum Harum Kolonel Inf Yusep Sudrajat, S.IP, M.Si., beserta jajaran Subsektor 21-18/Pangalengan, laksanakan giat kunjungan ke Kantor KPBS (Koperasi Peternakan Bandung Selatan) Pangalengan, Kabupaten Bandung, Rabu (3/7/2019).
Kunjungan Dansektor 21 ini dalam rangka silaturahmi dan berbincang-bincang dengan jajaran pengurus KPBS Pangalengan untuk membangun sinergi antara Satgas Citarum dan KPBS untuk mewujudkan Citarum Harum.
Kedatangan Kolonel Yusep ini disambut dan diterima langsung oleh jajaran pengurus KPBS Pangalengan, antara lain H. Adang selaku Sekertaris, H. Nasrum selaku pengurus bidang produksi susu dan H. Nana selaku Humas.
Seusai perkenalan singkat, diceritakan oleh H. Adang bahwa core bussiness KPBS adalah di bidang usaha persusuan. “Sekarang ini KPBS merupakan koperasi generasi baru dengan konsep di mana unit-unit usaha dan pelayanan dijadikan usaha yang profesional, seperti ada PD BPR untuk pengembangan simpan pinjam, ada pabrik pakan ternak, pengolahan susu, dan lainnya,” kata H. Adang.
Awalnya, lanjut H. Adang, KPBS meliputi Kecamatan Kertasari, Pangalengan, dan Pacet. “Namun dengan berkembangnya aturan Rumah Tangga kami, maka wilayahnya menjadi Jawa Barat. Ini memungkinkan kita bisa bekerjasama dengan yang di luar Pangalengan.
Diungkapkan oleh H. Adang, anggota KPBS ada 4.500 yang terdaftar, yang aktif sekarang ini ada sekitar 2.700-an anggota, produksi susu juga saat ini 70 ton perhari yang tadinya ada sekitar 140 ton perhari. Sedangkan sapi perah ada 7.000 ribu ekor dari total keseluruhan 12 ribu ekor sapi. “Pada tahun 2011 jumlahnya masih 22 ribu ekor sapi, namun terus berkurang karena banyak faktor,” ungkapnya.
“Namun demikian kami terus berusaha, meski banyak kendala, masyarakat di Pangalengan, Kertasari, dan Pacet ini masih memilih sapi untuk wadah usahanya. Tapi mungkin banyak dampak-dampak sampingannya, diantaranya limbah kohe (kotoran hewan),” tutur H. Adang.
“Kami sudah berpuluh tahun mencoba mengatasi limbah kohe yang perharinya 20 hingga 25 Kg per ekor tersebut bekerjasama dengan pihak ketiga dan pemerintah, namun hingga kini belum membuahkan hasil maksimal,” ucapnya lagi.
Dengan pemerintah adalah pembuatan biogas, tapi peternak perlu bantuan, dan kita belum bisa memfasilitasi. Peternak ada yang membuat kolam retensi untuk pengolahan kohe, diseparasi, namun belum ada pengolahan cairannya yang tetap masuk ke sungai.
“Pekejaan mengurus sapi ini bisa dikatakan 24 jam, dari mulai menyabit rumput, memerah susu, setor susu, jadi seringkali kurang waktunya untuk mengelola kohe,” ungkap Adang lagi. “Ketidakberdayaan waktu peternak terhadap program ini yang juga jadi permasalahan. Kita saat ini coba bekerjasama dengan PTPN untuk penanaman jagung guna pakan ternak, tujuannya bila sudah terealisasi, pakan ternak akan di supply sehingga peternak tidak lagi menyabit rumput,” jelas H. Adang.
Diwawancara seusai pertemuan, Dansektor 21 Satgas Citarum Kolonel Inf Yusep Sudrajat kepada wartawan mengatakan, “Hari ini kita berkunjung ke Koperasi Peternakan Bandung Selatan, setelah tadi ke PTPN VIII. Tadi dari pemaparan KPBS ini mengelola 2.700 peternak aktif dan jumlah sapi sekitar 12.000 ekor,” kata Kolonel Yusep.
Jumlah tersebut cukup besar, lanjut Kolonel Yusep, tadi juga dijelaskan pengelolaan limbahnya belum maksimal. “Masih ada yang membuang ke sungai atau halaman rumah. Jika 1 atau 2 ekor mungkin dampaknya kecil, tapi bila sudah puluhan wajib untuk dikelola dengan baik. Jadi, hari ini kita masih bertanya terkait teorinya kepada pengurus, nanti lain waktu kita akan cek satu persatu peternak yang besar-besar oleh jajaran Subsektor disini, sejauh mana pengelolaan limbah kohe, setelah itu saya akan turun lagi untuk melihat dan kita ajak pengelola sapi ini untuk sama-sama menguntungkan. Peternak untung dan lingkungan juga untung. Intinya kesana,” urainya.
“Mudah-mudahan kohe ini menjadi penghasilan tambahan bagi peternak. Saya lihat di Lembang (Sektor 22) sudah bisa seperti itu, mudah-mudahan disini juga bisa kita lakukan,” pungkas Kolonel Yusep.
Jajaran Satgas Citarum Subsektor 21-18/Pangalengan ini adalah Subsektor yang baru dibentuk di barisan Sektor 21. Wilayah tugasnya antara lain adalah kawasan hulu Sungai Cisangkuy yang merupakan bagian dari anak Sungai Citarum.(St)
