SEMARANG – Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heru Soekendar mengatakan, pentingnya strategi yang cerdas untuk mengatasi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dan pengemis, gelandangan, dan orang telantar (PGOT) yang sering muncul di jalanan.
“Kerja cerdas ini memang harus kita kedepankan. Kalau di Dinas Sosial yang utama itu tetap kerja ikhlas,” kata Heru dalam sambutan kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Penjangkauan Dinsos dalam Peningkatan Pelayanan dan Profesionalitas Kerja Tahun 2022 di Panti Layanan Autis, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (25/5).
Heru yang baru dilantik beberapa hari lalu sebagai kepala dinas menerangkan bahwa hal itu merupakan salah satu dari tiga prinsip kerja yang diutamakan oleh Hendrar Prihadi dalam memimpin Kota Semarang.
Heru yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Semarang Barat menyebut kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas merupakan kunci sukses yang dipesankan oleh orang nomor satu di Kota Semarang.
Oleh karena itu, lanjutnya beberapa solusi penanganan permasalahan tersebut harus mengedepankan pemikiran yang jernih, “Nanti kita rumuskan bagaimana solusi-solusinya,” ucapnya.
Dia lantas mengungkapkan, tingginya PGOT menjelang hari raya idul fitri yang seolah kiriman atau memang sengaja berbondong-bondong ke ibukota Jawa Tengah, “Menjelang hari jum’at banyak manusia karung dan kemarin menjelang lebaran ini saya lihat gelandangannya banyak sekali,” ungkapnya.
“Ini tidak jelas bagaimana asalnya karena peningkatannya tinggi sekali,” kata Heru melanjutkan..
Beberapa persoalan yang sering muncul seperti ODGJ dan PGOT, menurutnya perlu ditertibkan dari semua lapisan masyarakat, “Kita arahkan para pemberi sedekah juga, kita beri edukasi masyarakat agar tidak memberi sedekah di pinggir jalan karena adanya pemberi sedekah itu juga jadi pemicu adanya peminta di jalanan. Lebih baik diarahkan ke panitia Jum’at berkah atau yang lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, ragam upaya penertiban tersebut untuk menjadikan Kota Semarang agar tetap bersih, indah dan nyaman, “Agar tetap indah, tertib, kondusif ini butuh peran kita semua karena yang saya lihat itu peran panejenengan semua Tim Penjangkauan Dinsos,” tuturnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi memberikan motivasi tentang aktivitas sosial yang dilakukan oleh TPD. Dia mengakui bahwa tidak ada plot anggaran khusus hinor untuk TPD. Hanya sebatas uang transport. “Mudah-mudahan dengan keikhlasan kita, kita akan diberikan kesehatan, kemudahan, kelancaran,” doanya. (rq)
Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Sukendar saat memberikan sambutan kegiatan Peningkatan Kapasitas Tim Penjangkauan Dinsos dalam Peningkatan Pelayanan dan Profesionalitas Kerja Tahun 2022 di Panti Layanan Autis, Banyumanik, Kota Semarang (rq)