JAKARTA – Yayasan Pendidikan Santo Fransiskus, Kramat Raya, Jakarta Pusat, menggelar kegiatan upacara memperingati Hari Kemerdekaan ke-79 RI tahun 2024 dengan khidmat dan penuh rasa nasionalisme yang diikuti oleh siswa, guru, staf, dan beberapa orang tua yang dilaksanakan di lapangan sekolah.
Upacara yang dimulai pagi hari ini, dipimpin oleh pembina upacara Drs Gunawan Purbana yang juga menjabat Kepala Sekolah SMK St Fransiskus.
Dalam rangkaian upacara tersebut, kegiatan pengibaran bendera merah putih dilakukan oleh pasukan pengibar bendera (Paskibra), diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dipandu oleh paduan suara dari Kelas V SD St Fransiskus.
Usai upacara, dilaksanakan sejumlah agenda kegiatan lomba menarik yang diikuti dengan semangat dan antusias oleh para siswa dan guru serta staf.
Drs Gunawan Purbana ketika ditemui oleh pewarta, berharap dan berpesan kepada para siswa untuk lebih gigih dalam mengisi kemerdekaan dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.
“Generasi muda saat ini harus gigih dan berjuang lebih keras lagi, karena kita menghadapi tantangan besar mewujudkan negara Indonesia maju, Indonesia emas,” ujarnya.
Kesempatan terpisah, Ketua Yayasan Santo Fransiskus, Romo Mathius Batubara OFM, ditemui oleh pewarta mengatakan bahwa kegiatan upacara memperingati HUT RI yang dilakukan setiap tahunnya di yayasan yang dipimpinnya ini sebagai bentuk ungkapan tanda syukur sebagai warga negara Indonesia.
“Sebagai warga negara Indonesia, upacara ini merupakan sebuah tanda syukur atas penyertaan Tuhan untuk bangsa dan negara kita yang pada tanggal 17 Agustus 1945 kita bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. Oleh karena itu, Sekolah St Fransiskus kita bersama-sama mengadakan dan mengikuti upacara bendera ini,” jelasnya.
“Kita juga ingin menggaungkan semangat mengisi kemerdekaan RI kepada seluruh insan di St Fransiskus untuk turut menyongsong dan mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045. Dan kita menyiapkan generasi muda ini sekarang, karena merekalah yang nanti mengambil tongkat estafet pembangunan itu kedepannya,” tutupnya.
Sejarah Yayasan St Fransiskus
Sekitar setahun setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai sebuah negara yang bebas dan berdaulat, saat itu suhu politik masih belum menentu. Hal tersebut membawa pengaruh dalam dunia pendidikan. Sistem pendidikan yang berbau kolonial terseret dalam percaturan politik. Akibatnya banyak murid pada zaman itu mengalami drop-out.
Para misionaris Fransiskan yang berdomisili di Jalan Kramat Raya No. 134 tergerak hatinya untuk berusaha membawa mereka keluar dari kesulitan dan ketidakpastian, menuju ke alam kebebasan yang penuh harapan dan masa depan.
Melalui berbagai rintangan, para misionaris berhasil menampung mereka yang putus sekolah untuk diberikan pendidikan lebih lanjut. Tempat pendidikan itu diberi nama “Sekolah Pool”, sesuai dengan cara mengumpulkan murid-muridnya. Sekolah Pool milik Paroki Kramat dan berkedudukan di Jl. Kramat Raya No. 134. Para siswa terdiri dari putera dan puteri. Bahasa pengantar dipergunakan bahasa Belanda. Sekolah mendapatkan subsidi dari Pemerintah Republik Indonesia. Pelaksanaan pendidikan “Sekolah Pool” dipercayakan kepada Pater Ten Velde OFM, kemudian digantikan Sr. Sebastiana.
Pada tahun 1948 “Sekolah Pool” dibagi dua, menjadi SR Putera di Jl. Kramat Raya No. 162 (sekarang Pegadaian) dan SR Puteri tetap di Jl. Kramat Raya No. 134 dibawah pimpinan Sr. Regina, keduanya merupakan Sekolah Paroki Kramat. Untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak akan tempat pendidikan yang layak walaupun dengan hasil yang belum memenuhi syarat, tahun 1952/1953 dibangun gedung sekolah semi permanen di belakang aula paroki, Jl. Kramat Raya No. 6). Kepala Sekolah saat itu adalah Pater Ruijs OFM, yang kemudian digantikan Bapak Tan King Twan dan mulai tahun 1954 dipercayakan kepada Ibu V. Sutandar hingga tahun 1969.
Tahun 1965 berdiri 2 sekolah, yaitu SMP Fransiskus di Jl. Kramat Raya No. 67 dengan Kepala Sekolah Bapak M. Budiono, dan SMA Fransiskus di Jl. Kramat Raya No. 134 dengan Kepala Sekolah Bapak L. Mardiwarsito. Sekolah ini masuk siang menempati gedung SD Fransiskus II.
Bersamaan berdirinya kedua sekolah tersebut, dibentuk pula Yayasan Pendidikan Yayasan Fransiskus Paroki Kramat, tepatnya tanggal 28 September 1965. Pada tahun 1968 di Kampung Ambon, di atas tanah milik Paroki Kramat didirikan Taman Kanak-Kanak, SD Fransiskus III dan SMP Fransiskus II. TK ditangani oleh Ibu Baroto, SD dan SMP oleh Ibu Anton Setu. Selanjutnya SD dipercayakan kepada Sr. Lucia dari Kongregasi Suster-suster Fransiskanes Lampung.
Sesuai dengan keputusan Pemerintah agar masyarakat membuka sekolah Taman Kanak-Kanak sebanyak-banyaknya, maka Yayasan Fransiskus Bagian Pendidikan membuka TK baru di Komplek Jl. Kramat Raya 67 dengan Kepala Sekolah Sr. M. Fransisca dari Ordo ADSK, merangkap Kepala Sekolah SD Fransiskus 1. (Sumber : Laman Yayasan Santo Fransiskus)