Jakarta–Partai Persatuan Pembangunan melalui Wasekjennya , Sudarto sempat berorasi di luar sidang Ahok ke-5 Selasa (10/1/2017) di tengah-tengah massa pendukung Ahok.
Sudarto memberikan keterangannya kepada media antara lain bahwa Ahok tidak sendiri, kami ada untuk Ahok, PPP ada, Hanura ada, PDIP ada, Nasdem ada, Golkar ada. Relawan ada”, Ujarnya. Sebagai warga Negara Pak Ahok harus mengikuti seluruh proses hukum karena Negara kita adalah Negara hukum.
Disinggung terkait persidangan Ahok yang sedang bergulir Sudarto mengatakan bahwa pihak partai pengusung menyerahkan seluruhnya kepada majelis hakim. Dan selain itu, meskipun Ahok disidangkan karena terjerat hukum, elektabilitasnya semakin naik. “Masyarakat semakin tahu dan menyadari dengan adany kasus persidangan Ahok ini justru positif bagi pak Ahok dan elektabilitasnya semakin bagus”, Terangnya.
Berita terkait: GNPF MUI Yakin Saksi Beri Keterangan Memojokkan Ahok
Iapun menambahkan bahwa masyarakat juga semakin mengerti berita yang beredar di medsos kenyataannya berbeda dengan fakta yang ada dalam persidangan. “Kita bisa lihat kita bisa cermati dari saksi-saksi dengan yang ada di pemberitaan itu tidak sesuai dengan yang di persidangan,” Pungkasnya.
Sidang Ahok ke-5 hari Selasa (10/1/2017), kemarin telah digelar di Kantor Kementan (Kantor Kementrian Pertanian) Jakarta Selatan dengan menghadirkan lima saksi. Sidang yang berlangsung cukup lama dari pagi hari pukul 09.00 Wib sampai dengan pukul 23.53 Wib cukup melelahkan para perangkat hukum di ruang sidang. Pantauan SII di lapangan Ke-lima saksi tersebut fokus terhadap keterangan yang diberikan di hadapan majelis hakim. Ke-lima sasksi tersebut diantaranya Pedri Kasman (Pemuda Muhammadiyah), Hj. Irene Handono (Muallaf, aktifis Islam), Ibnu Baskoro, seorang pengurus Masjid Darussalam Kota Wisata, Cibubur, Muhammad Burhanuddin, seorang pengacara, yang juga sering mengkritik kasus Ahok.
Sidang yang masih tetap diwarnai pengunjuk rasa di luar sidang dari dua kubu yang berbeda antara pro dan kontra Ahok ini, cukup membuat suasana semakin hiruk pikuk. Terpantau dari pagi hari kedua belah pihak melakukan orasi dan yel-yel saling bersahutan, yang tidak jarang memancing suasana semakin panas. Namun kali ini pihak apkam terkait menempatkan posisi mobil komando antara ke dua belah pihak berjauhan dengan jarak sekitar 700 meter-an dibatasi dengan barikade kawat berduri untuk mewaspadai bentrokan antar kedua massa.
Sementara kubu Pro Ahok yang juga gegap gempita menyuarakan untuk membebaskan Ahok dengan massa dari Bara Badja (Barisan Rakyat Basuki-Djarot), Taruna Merah Putih, SOLMET (Solidaritas Merah Putih) secara bergantian berorasi sambil menyanyi dan menari.
Untuk lebih jelasnya ini adalah link video wawancara dengan Sudarto yang diliput oleh media:
(bhq)